Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Lion Air Cari Lagi Korban JT 610, Keluarga Bersurat ke Jokowi

Kompas.com - 14/12/2018, 16:23 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 dengan registrasi PK-LQP mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo perihal permohonan penyelesaian kasus kecelakaan pesawat tersebut.

Salah satu perwakilan keluarga korban, Anton mengatakan, pengiriman surat itu bertujuan agar Presiden memfasilitasi tuntutan keluarga korban ke pihak Lion Air.

"Kami sudah kirim surat ke Presiden agar Presiden tahu bagaimana kondisi para keluarga korban sekarang," kata Anton saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/12/2018).

Ada tiga tuntutan yang diajukan keluarga korban kepada pihak Lion Air. Pertama, mereka mendesak Lion Air untuk segera merealisasikan janjinya melakukan pencarian korban lanjutan tahap kedua menggunakan kapal dan peralatan canggih sebagaimana kesepakatan dengan keluarga korban pada 23 November lalu.

Pihak Lion Air juga diminta memberikan update informasi pencarian setiap hari kepada keluarga korban.

Baca juga: Lion Air Datangkan Kapal Canggih dari Singapura untuk Pencarian Ulang di Tanjung Karawang

Kedua, Lion Air harus melakukan pendampingan kepada para keluarga korban pesawat Lion Air JT 610, baik yang anggota keluarganya sudah ditemukan maupun yang belum.

"Dalam hal pendampingan, dapat diberikan dalam bentuk antara lain pemberian fasilitas biaya transportasi pergi-pulang, penginapan, konsumsi bagi keluarga yang berada di luar Jakarta selama proses pencarian lanjutan korban tahap kedua masih berlangsung, serta pemberian uang tunggu tambahan," kata Anton.

Ketiga, mereka juga mendesak Lion Air segera merealisasikan pemberian ganti rugi/santunan kepada keluarga korban pesawat Lion Air JT 610, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tanpa adanya perjanjian lain yang bersifat memaksa dari pihak manapun.

"Kami kalau mau terima uang, dengan syarat tidak boleh menggugat Boeing dan beberapa perusahaan lainnya," ungkap Anton.

Selain mengirimkan surat kepada Presiden, keluarga korban juga menggelar aksi damai di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/12/2018) sore. Menurut Anton, saat ini keluarga korban masih menunggu jawaban dari Presiden Joko Widodo atas surat yang telah dikirimkan.

Ia pun tak membantah jika keluarga korban bisa menggelar aksi damai dengan jumlah massa yang lebih banyak jika Presiden belum memberikan jawaban dan tuntutan mereka tidak terpenuhi.

"Kemarin kami melakukan aksi damai di depan Istana. Kami mewakili 189 korban, tapi yang hadir sekitar 50 orang saja," kata Anton.

Baca juga: Keluarga Korban Lion Air JT 610 Dilarang Gugat Boeing

"Semua sudah ada agendanya, kami tunggu sampai akhir tahun. Tak dipungkiri kalau kami bisa melakukan aksi yang sama dengan jumlah yang lebih banyak," sambungnya.

Pesawat Lion Air JT-610 dengan registrasi PK-LQP jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) lalu.

Pesawat yang membawa 189 penumpang dan awak kabin itu jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, sekitar 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Korban yang berhasil teridentifikasi sebanyak 125 dari total 189 korban. Sementara itu, 64 korban tak teridentifikasi lantaran tidak ditemukan jasadnya atau bagian tubuh saat proses pencarian dan evakuasi berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com