Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Vila di Pantai Carita yang Porak Poranda Pasca-tsunami Selat Sunda...

Kompas.com - 24/12/2018, 08:04 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BANTEN, KOMPAS.com - Tsunami menerjang kawasan pesisir pantai di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Lampung Selatan, Sabtu (22/12/2018) malam.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah vila di tepi pantai atau Jalan Raya Carita rusak berat.

Bangunan vila hancur dan roboh. Puing-puing berserakan. Sejumlah mobil yang terparkir terhempas hingga menabrak vila.

Baca juga: Pasca-tsunami Selat Sunda, ESDM Pastikan Pasokan Listrik dan BBM Aman

Sejumlah tempat wisata juga terlihat rata dengan tanah. Saung-saung bambu tak lagi berdiri tegak.

Nampak juga sejumlah mobil menabrak warung atau toko milik warga.

Jalanan terlihat dipenuhi pasir pantai hingga membuat jalan bergelombang.

Baca juga: Marc Marquez Ucapkan Simpati Pada Korban Tsunami Banten

Lumpur bercampur air juga membuat jalanan menjadi licin. Gemuruh suara ombak terdengar jelas membuktikan besarnya gelombang ombak di sana. 

Sejumlah warga yang selamat akibat gelombang tsunami yang melanda pantai carita mengungsi di salah satu Masjid Kampung Tenjolahang Timur, Caringin Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) data terkini korban hingga pukul 16.00 WIB, yaitu 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan.KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah warga yang selamat akibat gelombang tsunami yang melanda pantai carita mengungsi di salah satu Masjid Kampung Tenjolahang Timur, Caringin Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) data terkini korban hingga pukul 16.00 WIB, yaitu 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan.
Meski demikian, aliran listrik tetap menyala di sepanjang Jalan Raya Carita.

Petugas dari TNI, Polri, berbagai instansi pemerintah, serta relawan terlihat bersatu mengevakuasi korban dan membersihkan puing-puing. 

Baca juga: 26 Jenazah Korban Tsunami Selat Sunda Dibawa Ke RS Fatmawati

Sejumlah warga terlihat mencari harta benda yang tersisa di puing-puing rumah mereka yang hancur karena tsunami.

"Tadi saya ambil baju-baju pakaian yang bisa dipakai. Tetangga saya yang punya warung makan, tadi alhamdulillah ketemu uangnya Rp 20.000.000 jatuh di selokan," kata seornag warga, Wahyu saat ditemui Kompas.com di pinggir Jalan Raya Carita, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (23/12/2018).

Korban selamat terlihat mengungsi di perbukitan dan sejumlah masjid.

Baca juga: Kendaraan yang Kena Tsunami Banten Segera Laporkan ke Polisi

Mama, warga Caringin mengatakan, dirinya harus berlari ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari terjangan tsunami pada Sabtu lalu.

Bersyukur seluruh keluarganya selamat dari bencana tersebut.

Ia dan keluarga kini mengungsi di Masjid Jami Kampung Tenjolahang Timur, Jalan Raya Caringin, Pandeglang, Banten.

Baca juga: Komunitas Nissan Grand Livina Jadi Korban Tsunami Banten

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com