JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi tiga bocah yang mengalami luka bakar setelah terperosok di gundukan tanah yang diduga berisi limbah berbahaya dan beracun (B3) di sebuah lahan kosong di Bekasi terpantau stabil.
Koordinator Satuan Pelaksana Rawat Darurat RSUD Koja dokter Adhy Nalagiri menyatakan, ketiga pasiennya itu telah menjalani tindakan debridemen atau pencucian luka steril.
"Saat ini stabil. Tadi dari laporan operasinya untuk kulitnya laporannya bagus," kata Adhy dalam konferensi pers di RSUD Koja, Rabu (16/1/2019) siang.
Baca juga: Tiga Bocah Korban Limbah di Bekasi Alami Luka Bakar Derajat Dua
Adhy menjelaskan, debridemen dilakukan untuk membuang kulit mati yang sudah rusak akibat luka bakar yang dialami para pasien.
"Jadi kulit mati yang sudah tidak bisa dipertahankan dibuang, kemudian sisa-sisa lukanya semua dibersihkan. Jaringan kulit mati jangan sampai sisa supaya tidak menginfeksi pada pasien," ujar Adhy.
Dua dari tiga anak itu, Madenda dan Raga, sudah dua kali menjalani debridemen yaitu pada Selasa kemarin dan Rabu ini. Anak yang ketiga, Ramadhan, baru menjalani debridemen pada hari ini.
"Proses penyembuhan tergantung dari pasiennya. Dan yang menentukan apakah pasien perlu debridemen lagi atau tidak itu tergantung spesialis bedah plastik," ujar Adhy.
Ia melanjutkan, ketiga anak itu tidak mengalami masalah psikologis serius. Ketiganya masih bisa berkomunikasi dengan normal.
Mereka mengalami lula bakar derajat dua setelah terperosok dalam sebuah lahan kosong di Desa Segara Makmur, Kabupaten Bekasi, Kamis lalu.
Ketiga anak itu langsung mengerang karena merasakan kepanasan pada bagian tubuh yang terperosok. Lahan kosong itu diduga mengandung limbah bahan beracun dan berbahaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.