Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader PBB Dikeroyok Saat Hadiri Rapat Pleno

Kompas.com - 21/01/2019, 17:08 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang kader Partai Bulan Bintang, Ali Wardi dan Ridwan Umar melaporkan pengeroyokan yang menimpa keduanya di Mapolres Metro Jakarta Selatan pada Senin, (21/1/2019).

Pengeroyokan terjadi di halaman DPP Partai Bulan Bintang (PBB), Jalan Raya Pasar Minggu, Kalibata Jakarta Selatan pada Sabtu (19/12019) malam pukul 19.30.

Ali mengatakan, pengeroyokan terjadi saat rapat pleno PBB untuk membahas penentuan sikap politik pada Pilpres 2019.

Baca juga: Seorang Pria Dikeroyok hingga Tewas oleh Sekelompok Remaja di Jakbar

"Saya kan dari Sekjen Paslantang (Prabowo-Sandi Bulam Bintang). Karena kita tahu rapat penentuan keberpihakan ke 01 atau 02, dukungan atau sikap partai ke 01 dan 02 kita kasih support moral ke abang-abang kita yg berpihak ke 02," Kata Ali Wardi kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin.

Awalnya Ali dan Ridwan sudah datang ke DPP PBB pada pukul 15.00, kemudian saat memasuki waktu Isya, kedua korban yang ingin pergi ke mushala melewati sebuah lorong di halaman DPP.

Saat melewati lorong tersebut, Ali melihat segrombolan orang di sana. Meskipun merasa curiga, ia tetap melewati gerombolan orang tersebut.

"Ada orang yang nanya dari belakang 'Ali Wardi ya?' Belum sempat saya jawab saya langsung dipukul," jelas Ali.

Baca juga: Batal Manggung, Band Asal Sukabumi Dikeroyok Massa di Kemang

Ali menceritakan, awalnya ia dipukul sekitar empat orang. Saat itu ia masih berhasil menahan pukulan orang-orang tersebut. Namun, sejumlah orang lainnya ikut memukuli hingga Ali terjatuh.

Ridwan yang saat itu berusaha menolong Ali juga terkena pukulan oleh massa yang diperkirakan berjumlah 30 orang.

Dari sejumlah pelaku pengeroyokan, Ali hanya mengenali salah seorang dari pelaku yang bernama Sinyo yang merupakan loyalis dari Yusril Izhza Mahendra.

Namun, ia menuturkan tidak pernah melakukan komunikasi dengan para pelaku tersebut.

Ali kemudian mengalami lebam di sekujur tubuh dan trauma di bagian leher. Bahkan saat melakukan pelaporan Ali terlihat menggunakan gibs penyangga di lehernya.

Saat melakukan pelaporan, Ali didanpingi oleh Novel Bamukmin selaku kuasa hukum, saksi-saksi, dan ia turut membawa hasil visum dari Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com