Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Duga Tawuran Pasar Rumput karena Banyaknya Pengangguran

Kompas.com - 06/02/2019, 17:06 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Abdul Ghoni menduga tawuran di Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, seringkali terjadi karena faktor banyaknya pengangguran.

Dia menyebut persoalan tawuran di daerah pemilihannya (dapil) itu sudah terjadi bertahun-tahun.

"Kalau perutnya kenyang, nyari duitnya gampang, enggak mungkin tawuran. Ini ya masalah pekerjaan dan banyaknya pengangguran," ujar Ghoni di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).

Baca juga: Tawuran Berulang di Pasar Rumput, Warga Akan Diajak Diskusi

Ghoni meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan solusi untuk mengatasi pengangguran di Pasar Rumput. Salah satunya bisa dengan menyiapkan lapangan pekerjaan.

"Pemprov DKI harus mengambil bagian itu penyaluran tenaga kerjanya melalui apa, bisa melalui UKM atau apa saja," kata dia.

Selain itu, Ghoni juga meminta pemerintah bekerja sama dengan polisi agar tawuran di Pasar Rumput tak terus terulang.

Baca juga: Pemuda yang Kerap Tawuran di Manggarai dan Pasar Rumput Akan Dibina

Dia juga meminta polisi menyelidiki akar masalah sebenarnya yang menyebabkan tawuran di sana dan memberikan sanksi yang menimbulkan efek jera bagi para pelaku tawuran.

"Itu sudah sering terjadi, makanya aparat harus segera menyelidiki apakah di wilayah itu ada premanismenya atau memang itu murni warga," ucap Ghoni.

Aksi tawuran kembali terjadi di Jalan Sultan Agung kawasan Pasar Rumput, Selasa (5/2/2019).

Tawuran juga pecah pada Sabtu malam pekan lalu. Sejumlah fasilitas di Halte Transjakarta Pasar Rumput rusak.

Baca juga: Tawuran Terus Berulang di Saharjo dan Pasar Rumput

Selain kaca halte yang pecah, tawuran juga mengganggu operasional bus.

Kerusakan fasilitas publik itu bukan yang pertama.

Tawuran yang terjadi pada 24 Agustus 2018 juga mengakibatkan kaca halte dan LED TV yang menampilkan informasi kepada pelanggan pecah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dapat Pesan dari Prabowo, Aji Jaya Diminta Terjun ke Masyarakat Saat Kampanye Pilkada Bogor 2024

Dapat Pesan dari Prabowo, Aji Jaya Diminta Terjun ke Masyarakat Saat Kampanye Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tak Terima, Tuntut Suaminya Jadi Tersangka

Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tak Terima, Tuntut Suaminya Jadi Tersangka

Megapolitan
Polisi Bakal Turunkan Anjing Pelacak untuk Menyisir Rumah Pembunuh Bocah di Bekasi

Polisi Bakal Turunkan Anjing Pelacak untuk Menyisir Rumah Pembunuh Bocah di Bekasi

Megapolitan
Kebakaran di Cibubur Hanguskan Enam Kios dan Dua Mobil Pikap, Kerugian Capai Rp 216 Juta

Kebakaran di Cibubur Hanguskan Enam Kios dan Dua Mobil Pikap, Kerugian Capai Rp 216 Juta

Megapolitan
Dinkes Kota Bogor: Makanan yang Diduga Membuat Puluhan Warga Keracunan Dibuat Sehari Sebelum Acara Haul

Dinkes Kota Bogor: Makanan yang Diduga Membuat Puluhan Warga Keracunan Dibuat Sehari Sebelum Acara Haul

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Kerja sebagai Pengamen, Bertemu dengan Sang Suami di 'Jalanan'

Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Kerja sebagai Pengamen, Bertemu dengan Sang Suami di "Jalanan"

Megapolitan
Motor Warga di Medan Satria Bekasi Dicuri, Pelaku Beraksi Saat Siang Hari

Motor Warga di Medan Satria Bekasi Dicuri, Pelaku Beraksi Saat Siang Hari

Megapolitan
Warga Jaktim Bakal Kena Denda Maksimal Rp 50 Juta jika Ditemukan Jentik Nyamuk DBD di Rumahnya

Warga Jaktim Bakal Kena Denda Maksimal Rp 50 Juta jika Ditemukan Jentik Nyamuk DBD di Rumahnya

Megapolitan
Hasto Mengaku Tak Kenal dengan Orang yang Laporkan Dirinya ke Polisi

Hasto Mengaku Tak Kenal dengan Orang yang Laporkan Dirinya ke Polisi

Megapolitan
Dilaporkan ke Polisi, Hasto: Pernyataan Saya di Media untuk Melakukan Pendidikan Politik

Dilaporkan ke Polisi, Hasto: Pernyataan Saya di Media untuk Melakukan Pendidikan Politik

Megapolitan
Petaka Kawat Berlubang di JPO Jatiasih: Sebabkan Bocah Terjatuh ke Jalan Tol, lalu Meninggal

Petaka Kawat Berlubang di JPO Jatiasih: Sebabkan Bocah Terjatuh ke Jalan Tol, lalu Meninggal

Megapolitan
Hasto Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong

Hasto Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong

Megapolitan
Suami R Tak Marah-marah Usai Tau Istrinya Cabuli Anaknya Sendiri

Suami R Tak Marah-marah Usai Tau Istrinya Cabuli Anaknya Sendiri

Megapolitan
Warga Bogor yang Diduga Keracunan Makanan Mengaku Sakit Perut Usai Konsumsi Nasi Uduk dan Telur Balado

Warga Bogor yang Diduga Keracunan Makanan Mengaku Sakit Perut Usai Konsumsi Nasi Uduk dan Telur Balado

Megapolitan
Jakpro Bakal Berikan Pelatihan dan Kesempatan Kerja untuk Eks Warga Kampung Bayam

Jakpro Bakal Berikan Pelatihan dan Kesempatan Kerja untuk Eks Warga Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com