Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Aku Enggak Mau 'Diliburin', Tetap Mau Sekolah meski Belajar di Lantai"

Kompas.com - 07/02/2019, 15:31 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Cicau, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi tetap semangat meski harus belajar di Gelanggang Olahraga (GOR) area Kantor Desa Cicau karena atap ruangan kelas sekolah roboh.

Kendati demikian, kondisi ruangan tempat belajar mereka tidak kondusif.

Fauhan, siswa kelas V SDN 01 Cicau, mengaku kepanasan saat belajar di dalam GOR.

Dia juga tidak nyaman karena suasana GOR yang berisik karena dipenuhi siswa dari empat kelas yang belajar.

"Panas kak, berisik, capek belajarnya di lantai," kata Fauhan saat ditemui Kompas.com di lokasi, Kamis (7/2/2019).

Baca juga: Atap Sekolah Roboh, Ratusan Siswa SD di Bekasi Belajar di Lantai GOR

Hal yang sama dirasakan Dina, siswa kelas IV SDN 01 Cicau. Meski juga mengaku kepanasan saat belajar, dia bersyukur masih ada tempat untuk dirinya dan teman-temannya belajar.

"Iya panas, belajarnya juga di lantai, tapi enggak apa-apa, aku enggak mau diliburin, tetap mau sekolah walaupun belajar di lantai," ujar Dina.

Sebanyak 123 siswa yang terbagi dalam kelas IV dan V terpaksa belajar di GOR karena atap dua ruangan kelas mereka ambruk pada Sabtu (2/2/2019) setelah hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Bekasi.

Ada empat kelas siswa yang belajar di GOR yakni, IV-A, IV-B, dan V-A, V-B. Semuanya belajar dalam waktu yang sama, yakni dari pukul 07.30 WIB hingga pukul 12.15 WIB.

Mereka belajar tanpa ada sekat, atau hanya dipisahkan jarak dalam sudut-sudut GOR.

Sementara itu, Wali Kelas IV-A, Revalita mengatakan, kegiatan belajar dan mengajar tidak efektif dan kondusif karena tak ada sekat antar-kelas di GOR.

"Berisik suaranya mendengung karena ini di GOR, misal kelas 4 ngaji, kelas 5 di sebelahnya nyanyi jadi berisik dan enggak efektif," ujar Revalita.

Baca juga: Bawaslu Selidiki Dugaan Pelanggaran Caleg Bagikan Kalender di Sekolah

Kepala SDN 01 Cicau, Endah Sulyana mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah melaporkan kejadian itu ke Pemkab Bekasi.

Dalam waktu dekat, kata dia, akan ada pembicaraan lebih lanjut oleh pihak pemerintah dan sekolah tentang solusi dari robohnya atap bangunan sekolah itu.

"Saya sudah laporan tapi mereka belum cek, tapi mereka sudah tahu soal insiden ini. Dalam waktu dekat kita akan musyawarah soal solusi kejadian ini," ujar Endah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com