Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Bus Tingkat Jakarta-Semarang-Solo, Bisa Nonton Film hingga Bikin Kopi Sendiri

Kompas.com - 15/02/2019, 11:29 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PO Putra Mulya memberikan promo Rp 50.000 untuk bus jurusan Jakarta - Semarang -Solo.

Untuk rute ini digunakan bus Scania double decker executive atau bus tingkat.

Promo diberikan untuk kursi di dek atas. Pantauan kompas.com, di dek atas terdapat 34 tempat duduk yang empuk.

Posisi tempat duduk ini pun bisa diubah menjadi posisi bangku untuk memanjangkan kaki.

Baca juga: PO Bus Tingkat Ini Beri Promo Jakarta-Semarang-Solo Hanya Rp 50.000

Dek atas bus scania double decker yang promo Rp 50.000 rute Jakarta-Semarang-Solo dari 14-18 Februari 2019KOMPAS.com/Ryana Aryadita Dek atas bus scania double decker yang promo Rp 50.000 rute Jakarta-Semarang-Solo dari 14-18 Februari 2019

Di setiap kursi terdapat TV LED berukuran 8 inch yang bisa digunakan penumpang untuk menonton film dan mendengarkan musik.

Penumpang harus menggunakan headset atau earphone agar bisa menikmati layanan ini.

Untuk penumpang yang ingin tidur dalam perjalanan, tak perlu khawatir karena bus ini menyediakan bantal leher dan selimut agar penumpang bisa tidur dengan nyaman.

Jika haus, penumpang bisa mengambil air minum maupun bisa membuat kopi karena sudah disediakan dispenser.

"Enak mbak saya bisa bikin kopi sendiri sama dapat snack juga. Padahal hanya bayar Rp 50 ribu," ucap salah satu penumpang, Harto kepada Kompas.com.

Baca juga: Tiket Promo Rp 50.000 Bus Tingkat Putra Mulya Ludes

Dispenser untuk mengambil air minum di bus Putra Mulya rute Jakarta - Semarang - SoloKompas.com/Ryana Aryadita Dispenser untuk mengambil air minum di bus Putra Mulya rute Jakarta - Semarang - Solo

Tak seperti bus biasa, bus ini juga menyediakan toilet bagi para penumpang.

Rika (34) penumpang lainnya memilih untuk duduk di dek atas bus karena ingin merasakan sensasi bagian atas bus.

"Belum pernah saya pulang ke Semarang duduk di atas, jadi kali ini pengin. Apalagi ada promo," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan PO Putra Mulya Terminal Pulo Gebang Buyung mengatakan, saat ini pihaknya menyediakan dua unit bus dengan harga promo pada dek atas.

Satu bus dengan rute Jakarta - Semarang - Solo dan satu bus dengan rute sebaliknya.

"Iya ada dua unit disediakan. Dan ini jadwal keberangkatan baru pada pagi hari yaitu jam 7, jadi kita kasih promo Rp 50 ribu," kata Buyung.

TV LED 8 inci di bus Putra Mulya untuk menonton film dan dengar musik bagi penumpang rute Jakarta - Semarang - SoloKompas.com/Ryana Aryadita TV LED 8 inci di bus Putra Mulya untuk menonton film dan dengar musik bagi penumpang rute Jakarta - Semarang - Solo

Promo ini akan berlaku dari tanggal 14 hingga 18 Februari 2019 dan dapat dibeli secara online di situs www.redbus.id. Harga normalnya untuk dek atas dijual Rp 195.000.

Untuk Jakarta, para penumpang bisa naik dari terminal Pondok Pinang pukul 05.30 WIB, terminal Pulogebang pukul 06.30 WIB, terminal Bekasi Timur pukul 07.15 WIB, dan terminal Cikarang pukul 07.45 WIB.

Dan untuk rute dari Semarang dan Solo bisa melalui terminal Solo pukul 07.00 WIB, terminal Kartosuro pukul 07.20 WIB, terminal Semarang pukul 08.20 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com