Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Enggak Tahu kalau Busway Enggak Boleh Dilewati..."

Kompas.com - 20/03/2019, 18:34 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 125 kendaraan ditilang polisi lantaran menerobos jalur transjakarta di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2019) siang.

Sejumlah pengendara yang ditemui Kompas.com mengaku tidak tahu bahwa jalur transjakarta dilarang dilintasi kendaraan pribadi.

"Saya dari belakang, saya enggak tahu kalau ini buswaysaya cuma mengikuti teman. Saya juga enggak tahu kalau busway enggak boleh dilewati," kata Taryono, pengemudi ojek online asal Cikarang, Jawa Barat.

Baca juga: Polres Jakarta Barat Razia Kendaraan Berknalpot Bising

Taryono terlihat menerima surat tilang dari polisi yang menghentikannya.

Selain Taryono, pengendara motor lainnya, Gombot juga mengaku tidak tahu ia dilarang melintasi busway

Sebab, ia merupakan warga Jakarta Selatan yang baru bertandang ke kawasan Jatinegara.

Baca juga: Unggah Foto Razia Kendaraan dengan Tulisan Umpatan, ABG Diamankan Polisi

"Saya baru tahu jalan di sini, sebelumnya memang enggak pernah ke sini karena rumah saya di (Jakarta) Selatan. Biasanya busway, kan, di pinggir, tetapi ini di tengah," ujar Gombot. 

Sementara itu, seorang sopir taksi yang tak mau disebut namanya mengaku nekat masuk jalur transjakarta karena penumpangnya sedang terburu-buru.

"Penumpang saya lagi buru-buru, makanya nekat masuk busway. Ya sudah, terima saja namanya juga melanggar," katanya. 

Baca juga: Parkir Liar Dilihat Wali Kota Jakbar, Dishub Baru Gerak Razia Kendaraan

Sebelumnya, polisi menilang 125 kendaraan akibat menerobos jalur transjakarta di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Rabu siang.

Pembantu Unit Penegakkan Ketertiban Satuan Wilayah Jakarta Timur Iptu Sugiharto mengatakan, umumnya para penerobos nekat masuk jalur transjakarta karena terburu-buru.

"Kemungkinan pengin cepat saja karena ini situasinya sedang macet ya. Biasanya kalau sudah enggak macet dia sudah enggak terobos lagi," ujar Sugiharto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com