Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Pesan Kebangsaan BJ Habibie Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2019

Kompas.com - 20/05/2019, 06:45 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengumuman hasil Pemilu serentak 2019 pada 22 Mei 2019 sudah di depan mata.

Jelang pengumuman tersebut, Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie menyampaikan pesan kebangsaan melalui akun Youtube, The Habibie Center. 

Pada video berdurasi delapan menit tersebut, Habibie mengawalinya dengan mengucapkan selamat hari besar keagamaan.

"Semoga Indonesia tetap harmonis dalam keberagaman," kata Habibie dalam video tersebut.

Baca juga: BJ Habibie: Hindari Perpecahan Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2019

Ia kemudian mengingatkan pentingnya memaknai sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sila ini menegaskan bahwa Indonesia adalah bangsa yang religius.

"Untuk itu, setelah mendapatkan rahmat dan hak hidup dari Allah SWT, maka dengan serta merta kita harus menunaikan kewajiban untuk bertaqwa kepada Allah SWT, menjalankan perintahnya, dan meninggalkan larangannya," ucapnya. 

Baca juga: Pesan Habibie Jelang 22 Mei: Terima Hasil Pemilu 2019

Kemudian, lanjut dia, dalam kehidupan berdemokrasi, setiap warga mendapatkan hak asasi sebagai manusia dan harus menunaikan kewajiban asasi.

Kewajiban asasi manusia merupakan pembatasan atas hak asasi yang bisa menjadikan sifat egoisme.

Sebagai bangsa yang berbudaya, setiap warga tidak diperkenankan menuntut hak tanpa memenuhi kewajiban menghormati hak asasi orang lain dalam suatu hubungan bermasyarakat.

Baca juga: 4 Fakta Kunjungan Sandi di Pekanbaru, Tolak Ajakan Boikot Pajak hingga 3 Hal Penting Jelang 22 Mei

Habibie kemudian menjelaskan dalam beberapa hari ke depan, Indonesia akan mencapai 21 tahun usia reformasi yang mengantarkan bangsa ke era demokrasi.

"Kita semua patut bersyukur bangsa Indonesia telah berhasil melalui berbagai tantangan untuk menuju konsolidasi demokrasi. Kita semua juga berharap bahwa demokrasi dan perdamaian akan tetap tumbuh berkembang di Indonesia," kata Habibie. 

Ia berharap, demokrasi dan perdamaian akan tetap tumbuh berkembang di Indonesia.

Baca juga: Polda Jatim: Terkait Aksi 22 Mei, 3 Rombongan Bus dari Jatim Batal Ke Jakarta

Saat ini, lanjut dia, bangsa Indonesia baru saja melaksanakan pemilu serentak yang disebut sebagai ikhtiar bersama untuk merawat keberlangsungan demokrasi di Indonesia.

Bangsa Indonesia tengah menunggu hasil rekapitulasi suara tingkat nasional oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang keberadaannya merupakan amanat konstitusi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com