Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Masjid El Syifa Ciganjur yang Ramah Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 29/05/2019, 16:47 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid El Syifa di Ciganjur, Jakarta Selatan, dilengkapi fasilitas ramah penyandang disabilitas. Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) El-Syifa, Hadi Syaifullah mengatakan, konsep masjid ramah disabilitas sudah dipikirkan sejak April 2018.

Dia dan beberapa pengurus masjid lainnya kerap berkonsultasi dan berdiskusi dengan beberapa organisasi disabilitas.

"Baru benar-benar ada rancangannya itu November 2018," kata Hadi di Masjid Al Syifa, Jakarta Selatan, Rabu (29/05/2019).

Impian Hadi dan kawan-kawan akhirnya terwujud pada 17 Desember 2018. Lalu, pada 21 Desember 2018, mereka membuat acara peresmian.

Baca juga: 30 Toilet Penyandang Disabilitas Tersebar di Tol Trans Jawa

"Peresmian itu juga sekaligus meresmikan Gerakan Masjid Ramah Disabilitas. Jadi, bukan hanya sekedar meresmikan bangunan, tapi kampanyenya juga," ujar Hadi.

Mereka juga turut mengundang organisasi dan komunitas difabel se-DKI Jakarta untuk melakukan evaluasi.

"Apa masih ada yang kurang atau nggak, karena mereka yang bisa merasakan, kan," ujar Hadi.

Apa saja fasilitas yang ada di masjid ramah disabilitas itu?

Hadi menceritakan, pada awalnya fasilitas di Masjid El Syifa belum lengkap. Semua fasilitas dibangun dan dilengkapi secara bertahap.

"Kami pertama itu punya trem kursi roda itu, sekarang ada dua buah. Lalu berikutnya, kamar mandi untuk tuna daksa, ini (toilet) permanen juga dibangunnya," kata Hadi.

"Nah, yang terakhir dan memang yang mengeluarkan biaya besar adalah kamar mandi khusus yang menggunakan kursi roda itu."

Baru setelahnya, kata Hadi, ada Al Quran Braille dan kursi untuk shalat yang kini sudah berjumlah 30 buah.

Hadi mengemukakan, dia masih ingin menambahkan fasilitas khusus untuk para penyandang tuna netra dan tuna rungu agar memudahkan mereka melakukan shalat.

"Untuk tuna rungu, mereka itu kan nggak bisa dengar imam, selama ini mereka juga ternyata hitung di dalam hati sudah rakaat berapa," ujar Hadi.

"Kami sedang berdiskusi dengan arsitek untuk buat videotron, jadi bacaannya ada di situ. Atau, yang lebih canggih lagi kacamata berlayar yang bisa memperlihatkan jumlah rakaat, bacaan, dan gerakan imam," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com