Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Foto KRL Rute Rangkasbitung-Tanah Abang Penuh Sampah, Ini Kata KCI

Kompas.com - 13/06/2019, 10:24 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Foto kondisi salah satu gerbong KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line KA 1985 relasi Rangkasbitung–Tanah Abang yang penuh sampah beredar di media sosial pada Rabu (13/6/2019).

Dalam akun media sosial instagram @jktinfo tampak sampah-sampah plastik, tisu dan bekas biji salak bertebaran di bawah kursi penumpang.

Menanggapi hal itu, VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba menyesalkan tindakan sejumlah pengguna KRL Commuter Line yang masih belum memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan kereta sebagai transportasi publik.

Baca juga: Viral Kondisi Mini Zoo di Cilodong, Depok, Kini Sudah Bersih dari Sampah

Anne mengatakan, sampah yang berserakan itu kerap terjadi ketika hari-hari libur. Sebab banyak penumpang musiman yang naik KRL tersebut.

“Hal tersebut memang beberapa kali terjadi saat musim liburan. Bisa saja penumpang musiman ini baru pertama kali naik KRL,” ucap Anne saat dikonfirmasi, Rabu (13/6/2019).

Anne menjelaskan, setiap perjalanan Commuter Line selalu disertai sejumlah petugas On Trip Cleaning (OTC) yang bertugas menjaga kebersihan kereta termasuk di Kereta Api 1985 relasi Rangkasbitung–Tanah Abang.

Baca juga: Sampah Berserakan di Taman Margasatwa Ragunan, Ini Kata Pengelola

“Petugas OTC naik dan turun di stasiun-stasiun tertentu guna melakukan tugasnya,” ucapnya.

Menurutnya, petugas OTC sudah naik ke Kereta Api 1985 relasi Rangkasbitung-Tanah Abang dan memulai pembersihan sejak dari Stasiun Pondok Ranji.

Namun, saat kondisi pengguna padat, petugas tidak dapat bekerja dengan efektif.

“Setelah seluruh pengguna turun di Stasiun Tanah Abang, mereka melanjutkan tugasnya termasuk membersihkan KRL dari sampah dan mengepel lantai kereta. Bagian yang dibersihkan termasuk kereta yang terlihat pada foto,” ucap Erni.

Erni mengimbau masyarakat agar ikut menjaga kebersihan dan mau menjaga fasilitas KRL yang ada.

“KCI mengimbau untuk para pengguna KRL menjaga kebersihan agar tidak makan dan minum di dalam KRL,” ucap Erni.

Erni mengatakan, pihaknya akan menggencarkan imbauan menjaga kebersihan KRL melalui penguman suara (audio) di Stasiun dan di dalam KRL.

“Sementara dalam bentuk visual, imbauan disampaikan melalui tayangan layar informasi di dalam kereta dan berbagai aturan dan larangan yang terpasang di setiap pintu KRL. Petugas pengawalan kereta yang bertugas juga aktif mengedukasi para pengguna untuk selalu mengikuti aturan dan larangan dalam menggunakan KRL demi menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com