Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Korban Kecelakaan Tol Cipali Dimakamkan di TPU Prumpung

Kompas.com - 17/06/2019, 19:50 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga korban kecelakan beruntun di Tol Cikopo-Palimanan, Rivan (22 tahun), Rafi (22), dan Dava (19) dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Prumpung, Senin (17/6/2019) petang.

Pantauan Kompas.com, pemakaman ketiga jenazah tersebut berlangsung haru dan diikuti puluhan saudara dan kerabat yang mengantar hingga peristirahatan terakhir.

Ketiga jenazah itu diberangkatkan dari rumah duka di kawasan Cipinang yang berjarak sekira 1,5 kilometer dari TPU Prumpung pada pukul 17.40 WIB.

Baca juga: Isak Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Korban Kecelakaan di Tol Cipali Tiba di Rumah Duka

Irng-iringan pengantar jenazah yang panjang sempat membuat arus lalu lintas di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan By Pass, hingga pintu masuk TPU Prumpung.

Prosesi pemakaman ketiga jenazah itu dilakukan di tiga titik terpisah di TPU Prumpung. Namun, setiap titik tampak dikerumuni oleh para saudara dan kerabat yang datang melayat.

Para pelayat juga tidak buru-buru pergi setelah jenazah ketiganya dikebumikan.

Beberapa pelayat tampak masih terduduk di depan gundukan makam mesti hari sudah gelap dan waktu menunjukkan pukul 18.30 WIB.

Rivan, Rafi, dan Dava adalah penunpang mobil Mitsubishi Expander yang terlibat kecelakaan maut pagi tadi. Tiga penumpang Expander lainnya, Heruman, Reza, dan Radit juga ikut tewas dalam peristiwa itu.

Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Kilometer 150 ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) menewaskan 12 orang dan melukai 45 orang, Senin dini hari, yang disebabkan sopir bus mengantuk.

Kecelakaan melibatkan empat kendaraan, yaitu bus Safari (sebelumnya disebutkan Bus Safari Dharma Raya) dengan nomor polisi H 1469 CB, Mitsubishi Xpander nomor polisi B 8137 PI, Toyota Innova bernomor polisi B 168 DIL, dan truk Mitsubishi dengan nomor polisi R 1436 ZA.

Baca juga: Korban Kecelakaan Tol Cipali dari Mobil Xpander Baru Pulang Liburan

Kejadian bermula dari bus Safari datang dari arah Jakarta menuju Cirebon.

Setibanya di kilometer 150, pengemudi bus diduga mengantuk sehingga kendaraannya masuk median dan menyeberang ke jalur lawan arah Jawa Tengah menuju Jakarta dan menabrak tiga mobil lainnya.

Adapun 12 korban tewas meliputi 6 penumpang mobil XPander, 3 orang dari mobil Innova, dan 2 penumpang bus Safari. Sebanyak 45 orang mengalami luka-luka.

Satu luka parah dan 2 luka ringan dari penumpang mobil Innova serta 10 luka berat dan 32 luka ringan yang merupakan penumpang bus Safari. Enam orang dikabarkan selamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com