Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batang Pinang Mahal, Warga Pilih Bambu Betung untuk Lomba Panjat 17-an

Kompas.com - 09/08/2019, 16:54 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak lama lagi Republik Indonesia akan merayakan ulang tahun kemerdekaannya yang ke-74 pada 17 Agustus.

Ulang tahun kemerdekaan RI identik dengan lomba-lomba yang dilaksanakan oleh warga. Salah satu lomba yang tak lekang oleh waktu adalah panjat pinang.

Panjat pinang adalah lomba memanjat batang pohon pinang, yang di atasnya sudah diletakkan berbagai hadiah yang harus diambil oleh para pemanjat.

Baca juga: Rhoma Irama Bandingkan Lomba Panjat Pinang Dulu dan Sekarang

Namun, mahalnya harga satu batang pohon pinang menjadi alasan beberapa warga tak lagi menggunakannya sebagai sarana bermain panjat pinang.

Kendati nama permainannya tetap lomba panjat pinang, namun yang digunakan kini adalah bambu betung.

Salah satu penjual bambu betung, Pahrur Rozi (27) mengatakan bahwa sudah beberapa tahun ini dia mendapat pesanan bambu untuk digunakan sebagai lomba panjat pinang.

"Kalau pinang itu selain mencarinya susah, bikinnya juga susah. Itu kan harus dikelupas, produksinya yang mahal jadi orang lebih memilih bambu betung ini," kata lelaki yang akrab disapa Ozi saat ditemui di Jalan Pedongkelan Raya pada Jumat (9/8/2019).

Baca juga: Siswa SMP Pemanjat Tiang Bendera Pernah Juarai Lomba Panjat Pinang

Untuk batang pinang, dia mengatakan, pembeli harus merogoh kocek Rp 1 juta. Sedangkan untuk bambu betung cukup Rp 700.000.

Bambu betung yang digunakan adalah bambu tua berukuran 10 meter. Disebut betung, karena diameternya yang melebihi 12 sentimeter.

Saat ditemui, Ozi penjual sekaligus pemilik bambu di UD Bambu Berkah, sedang membuat beberapa bambu yang sudah dipesan untuk panjat pinang.

Kata dia, menjelang 17 Agustus, pesanan bambu ini meningkat.

"Hari ini saja sudah menyelesaikan 10 bambu pesanan dari karang taruna," kata Ozi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com