Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruang Publik yang Minim Disebut Jadi Penyebab Seringnya Tawuran di Manggarai

Kompas.com - 05/09/2019, 14:11 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran antar warga di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan kembali terjadi pada Rabu (4/9/2019) kemarin sore.

Tawuran itu melibatkan warga Manggarai Selatan, Jakarta Selatan dengan warga Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat. Tawuran di kawasan Manggarai itu bukan yang pertama kali. Pada 15 Juli 2019 lalu, tawuran juga terjadi di kawasan itu.

Pengamat sosial Universitas Indonesia Rissalwan Habdy Lubis berpendapat penyebab sering terjadinya tawuran antar warga di kawasan Manggarai karena tidak adanya ruang publik di kawasan itu.

Tidak adanya ruang publik membuat warga tidak memiliki aktifitas yang produktif sehingga emosi cepat tersulut ketika terganggu sedikit.

Baca juga: Tawuran di Atas Rel Sebabkan Penumpukan Penumpang di Stasiun Manggarai

"Faktor utamanya adalah ruang interaksi yang kurang, jadi ruang publik tidak ada. Jadi orang itu stressnya semakin tertumpuk sementara aktifitas yang produktif relatif tidak ada. Jadi akibatnya apa, bisa dibayangkan lah kalau ke daerah Manggarai, itu jalannya sempit-sempit, permukimannya padat, kondisinya panas kalau siang," kata Rissalwan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/9/2019).

Ketika tidak ada aktifitas yang produktif, warga menjadi tidak memiliki pola pikir yang panjang. Ditambah lagi dengan tekanan perekonomian yang besar membuat emosi gampang tersulut.

Dia berpendapat ruang publik yang besar seperti fasilitas publik atau balai warga harus dibangun. Fasilitasnya juga bisa berbentuk tempat berolahraga, taman, dan lainnya di kawasan Manggarai yang padat penduduk itu.

Baca juga: Ini Kronologi Tawuran di Atas Rel yang Terjadi di Manggarai

"Tapi kalau ruang publiknya besar, enggak senggolan gitu loh jadi yang satu bisa main bola, yang satu bisa main catur, yang satu bisa main yang lain. Minim fasilitas, jadi stress di rumah enggak ada kegiatan jadi ya sudah ada yang merasa terganggu sedikit langsung," ujar Rissalwan.

Sebelumnya, tawuran kembali terjadi di kawasan Manggarai, Jalan Sutan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019). Akibat tawuran tersebut, bagian dari KRL yang melintas di kawasan tersebut rusak karena  lemparan batu.

Peristiwa tawuran itu terjadi sekitar pukul 16.49 WIB. Aktivitas KRL di Stasiun Manggarai sempat tertahan hingga pukul 17.24 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com