Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Galon Ini Tak Gentar Bersaing dengan Putri Ma'ruf Amin di Pilkada Tangsel

Kompas.com - 17/09/2019, 16:48 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN,KOMPAS.com - Bursa pemilihan calon wali kota Tangerang Selatan semakin ramai dengan masuknya nama, Yusrianto.

Pedagang galon isi ulang yang turut berjuang untuk menjadi orang nomor satu di Tangerang Selatan ini mengaku tak gentar meski bersaing dengan nama beken.

Yusrianto telah memastikan diri akan mengikuti pesta demokrasi lima tahunan di Tangsel dengan mendaftar ke PDI-P pada Senin (16/9/2019) kemarin.

Ia akan bersaing dengan 17 nama lain yang juga turut mendaftar di partai berlambang moncong putih tersebut, antara lain Siti Nur Azizah (putri Ma'ruf Amin), Wakil Wali Kota Benyamin Davnie hingga adik dari Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, yakni Aldrin Ramadian.

Meski bersaing dengan nama besar di kontestasi Tangerang Selatan, Yusrianto mengaku tak gentar.

Baca juga: Bursa Calon Wali Kota Tangsel, Mulai dari Tukang Galon hingga Anak Wapres Terpilih

"Saya optimistis karena kesempatan membangun Tangsel itu kan terbuka buat semua kalangan. Saya tidak melihat siapapun, saya enggak gentar," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/9/2019).

Namun, Yusrianto tak ingin memandang sebelah mata para pesaingnya. Bagi dia, semua yang telah mendaftarkan diri untuk menjadi calon wali kota Tangerang Selatan 2020 memiliki visi dan misi terbaik.

"Buat saya mereka yang ingin berkarya, saya selalu berpikir positif, mereka juga ingin memberikan yang terbaik buat Kota Tangsel. Saya tidak bisa menilai baik atau buruk. Kalau di wilayah kompetisi, kami akan lebih banyak melakukan adu gagasan," ujar pria yang biasa disapa Yusri.

Yusrianto berbulat untuk menjadi calon wali kota Tangerang Selatan lantaran memiliki kegelisahan akan keadaan sosial masyarakat yang dinilai masih kurang baik.

Selain itu Yusrianto juga didorong para rekannya yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) UIN Syarif Hidayatullah.

Baca juga: Kesenian Palang Pintu Sambut Tim Sukses Sekda Muhamad Ambil Formulir Cawalkot Tangsel

"Restu orangtua dan dukungan GMNI membuat saya percaya diri," ucapnya.

Selain PDI-P, Yusrianto sendiri mengaku akan mendaftarkan diri kepada partai lain yang membuka penjaringan. Tak terkecuali PSI yang membuka pendaftaran sampai tanggal 20 Oktober 2019 mendatang.

"Sementara saya ngambil ke PSI juga. Karena PSI jangka waktunya agak panjang," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Megapolitan
Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com