BEKASI, KOMPAS.com — Kepala Subbagian Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari membeberkan kronologi bentrokan yang melibatkan dua organisasi masyarakat di Bekasi, Sabtu (16/11/2019) dini hari.
Erna mengatakan, peristiwa bermula ketika anggota ormas Forum Betawi Rempug (FBR), Dedi, dan Pemuda Pancasila (PP), Deni, justru sedang akrab di sebuah kafe tempat hiburan malam di Plaza Bekasi.
"Mereka sedang joget. Lalu, Dedi (FBR) menawarkan korek api kepada Deni (PP). Saat berupaya mengambil korek, Dedi tiba-tiba menampar Deni," ujar Erna kepada wartawan, Minggu (17/11/2019).
Tak terima, Deni mendorong tubuh Dedi hingga jatuh. Dedi kemudian meraih botol bir di meja, lantas membantingnya ke kaki Deni.
"Untuk menghindari ribut lebih besar, Deni bersama tujuh temannya pergi meninggalkan lokasi kafe," kata Erna.
Baca juga: Dua Ormas Bentrok di Bekasi, Satu Orang Terluka
Namun, keributan belum usai. Sekitar pukul 05.00 WIB, sejumlah anggota FBR disebut menyerang markas PP di bilangan Arenjaya, Bekasi Timur. Dedi dan Deni bertikai lagi.
"Dedi menyerang Deni dengan melempar batu, lalu mengeroyok seorang teman Deni. Deni luka di pinggang dan tangan," ujar Erna.
Erna mengutip pengakuan anggota PP yang menyebutkan bahwa markas PP di bilangan Kayuringin, Bekasi Selatan, juga dirusak oleh anggota FBR. Tindakan ini jadi alasan anggota PP untuk balas merusak pos FBR di Durenjaya, Bekasi Timur, pada Sabtu malam.
Balas-membalas belum selesai, hingga sejumlah anggota PP kena sweeping anggota FBR di Jalan Kartini, Bekasi Timur. Salah satu anggota PP mengalami luka parah di pelipis.
"Pada saat melakukan penyerangan, anggota FBR membawa senjata tajam," tutur Erna.