Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Belum Terungkap dari Ledakan di Monas...

Kompas.com - 09/12/2019, 12:51 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Peristiwa ledakan yang terjadi di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019) pagi, belum menemukan titik terang.

Polda Metro Jaya selaku pihak berwenang yang menangani kasus ledakan tersebut terus masih melakukan penyelidikan.

Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak), Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), dan Inafis sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), tak lama dari peristiwa terjadi.

Hasil sementara, polisi menyebutkan ledakan yang terjadi karena granat asap.

"Hasil temuan tim di lapangan ini adalah granat asap yang meledak," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono dalam jumpat pers di lokasi.

Baca juga: Ledakan di Monas, Ini Rentetan Aksi Teror Sepanjang 2019

Ledakan tersebut melukai dua tentara bernama Serka Fajar Arisworo dan Praka Gunawan Yusuf yang saat itu sedang berolahraga bersama kesatuannya.

Serka Fajar mengalami luka parah pada tangan kiri, sedangkan Praka Gunawan Yusuf mengalami luka pada bagian paha.

Keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta untuk mendapatkan perawatan.

Setelah dilakukan penyisiran dipastikan tidak ada granat lain di kawasan Monas.

"Hanya serpihan-serpihan," kata Gatot.

Kejanggalan granat asap

Pengamat intelijen Beni Sukadis tak meyakini bahwa ledakan di Monas, Jakarta, yang melukai dua tentara disebabkan granat nanas.

Baginya, granat asap tidak dapat meledak bahkan hingga melukai orang.

"Granat Asap kan hanya buat pengalihan saja untuk mengusir. Kemungkinan sih granat nanas makanya bisa sampai melukai begitu," kata Beni kepada Kompas.com, Selasa (3/12/2019)/

Apalagi, lanjut Beni, selama ini belum pernah terdengar kejadian ledakan granat asap melukai seseorang sebelumnya.

"Kalau dilihat dari foto-fotonya kan memang cukup parah ya. Menurut logikannya itu ya granat nanas, tapi saya tidak tahu kalau polisi bilang granat asap," katanya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com