Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fashion Show Diprotes Penumpang, MRT Jakarta Minta Maaf

Kompas.com - 01/02/2020, 14:37 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pagelaran busana atau fashion show di dalam rangkaian MRT Jakarta pada Jumat (31/1/2020) kemarin, menuai kritik dari penggunanya.

Protes tersebut salah satunya disampaikan melalui media sosial Twitter.

"Di stasiun MRT senayan ada penumpang yg komplain ke petugas (komplain literally komplain keras ya) gegara di jam pulang kantor MRT malah dipake fesyen syow ... kasian sih tadi udah ada yg mau masuk trus sama panitiax disuruh ke gerbong laen jadilah doi tertinggal," tulis akun twitter @inizali.

Baca juga: Viral Gerbong MRT Digunakan untuk Fashion Show, Ini Penjelasannya

Akun twitter @se0llu juga mengungkapkan ketidaksetujuannya atas acara tersebut.

"keren si bagi yg ga capek. tp mengingat itu pulang kantor, pasti ga sedikit orang yang capek abis kerja dari pagi, mungkin ada yg moodnya ga bagus juga grgr abis dimarahin atasan atau alesan lainnya yg bikin pengen cepet sampe rumah. mungkin solusinya bisa aja weekend?" tulis dia.

Acara tersebut diketahui merupakan hasil kerja sama MRT Jakarta dengan Hard Rock FM yang bertajuk "Hard Rock FM Fashion Show Rock 2020".

Pagelaran ini mengambil rute MRT Stasiun Bundaran HI–Stasiun Cipete, dengan menggunakan gerbong tiga dan empat sebagai catwalk.

Menanggapi kritik itu, Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan, fashion show itu bertujuan untuk memberikan ruang kreatifitas dalam bidang mode.

"Sehubungan dengan pelaksanaan Jakarta Fashion Rock oleh Hard Rock FM di stasiun dan kereta MRT Jakarta kemarin yang dimaksudkan untuk mendukung dan memberikan ruang kreatifitas dalam bidang mode dan busana Indonesia," kata Kamaluddin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/2/2020).

Baca juga: Fashion Rocks 2020, Fashion Show Perdana di MRT Jakarta

Pihak MRT Jakarta pun meminta maaf apabila penumpang merasa terganggu dan tidak nyaman dengan adanya pagelaran itu.

"MRT Jakarta menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama perhelatan acara tersebut," ujar dia.

"Kami telah menerima kritik dan saran yang menjadi evaluasi bagi kami untuk semakin memperbaiki kualitas layanan di waktu yang akan datang," lanjut Kamaluddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com