Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Pembawa Ratusan Selongsong Peluru di Tambora juga Positif Gunakan Sabu

Kompas.com - 13/03/2020, 19:14 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - YS (25), pria yang kedapatan membawa ratusan selongsong peluru tanpa mesiu, terjerat persoalan hukum dengan sangkaan yang berbeda.

Pasalnya, ketika YS jelani pemeriksaan urine, dia terbukti positif menggunakan narkoba jenis sabu.

Sementara pasangannya, yakni RI (26), telah dipulangkan karena hasil tes urinenya menunjukkan negatif dari narkoba.

"Untuk RI kami kembalikan setelah pemeriksaan selesai. Sedangkan YS masih didalami sumber sabunya," kata Kapolsek Tambora Kompol Iver Son Manossoh saat dihubungi, Jumat (13/2/2020).

Baca juga: Kedapatan Punya Sepaket Selongsong Peluru, Pasutri di Tambora Diamankan Polisi

Terkait kepemilikan ratusan selongsong peluru, YS diketahui membeli barang itu secara online dengan harga Rp 1,5 juta dari salah satu akun media sosial.

Adapun barang bukti yang diamankan yakni 126 buah selongsong dengan anak peluru kaliber 7,62 mm (tanpa mesiu) dan 65 buah selongsong peluru kaliber 7,62 mm tanpa anak peluru.

Dengan demikian, ada 191 buah selongsong peluru yang turut diamankan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Iver melanjutkan, YS dan RI diketahui membeli ratusan selongsong peluru untuk koleksi dan berjualan aksesori.

Itu sebabnya mengapa mereka terlepas dari jerat Undang-Undang Darurat No. 12 Tahun 1951.

"Motif pelaku hanya untuk memiliki sebagai aksesori badan dan hobi. Hal ini terlihat dari posisi dan bentuk rangkaian selongsong peluru bekas yang sudah terangkai dalam ikat pinggang. Sehingga tidak memenuhi unsur dari hasil pemeriksaan," kata Iver.

Baca juga: TNI di Mimika Gugur Terkena Pantulan Peluru KKB di Telinga Kiri

Diberitakan sebelumnya, YS (25) dan RI (26) harus berurusan dengan polisi karena diduga memiliki satu paket berisi hampir 200 selongsong peluru dengan anak peluru tanpa isian mesiu.

Pasangan suami istri ini langsung diamankan oleh Reskrim Tambora Polres Metro Jakarta Barat pada Kamis (12/3/2020) kemarin.

"Kita amankan dua orang tersebut untuk dimintai keterangan," kata Kapolsek Tambora Kompol Iver Son Manossoh, Jumat.

Awal kronologi berasal dari anggota Babinsa dan Binmas Kelurahan Jembatan Besi yang sedang melalukan patroli.

Mereka mengetahui ada paket kiriman selongsong peluru kepada sesorang.

Belakangan diketahui YS mengirim selongsong peluru yang dibelinya melalui akun online senilai Rp 1,5 juta.

Mereka berdua pun dibawa ke Polsek Tambora untuk dimintai keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com