Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Besok, Warga yang Lintasi 6 Perbatasan Kota Bekasi Akan Dites PCR Covid-19

Kompas.com - 04/05/2020, 19:12 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi akan melakukan tes swab Covid-19 dengan alat Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap masyarakat yang melintas di enam titik perbatasan Kota Bekasi.

Tes reaksi rantai polimerase (PCR) untuk mendeteksi lokasi dan menekan penyebaran virus corona ini mulai dilakukan Selasa (5/5/2020) besok.

Adapun enam titik perbatasan Kota Bekasi itu yakni perbatasan Lubang Buaya-Pondok Gede, perbatasan Jembatan Sasak Jarang-Wisma Asri Bekasi Utara, perbatasan Sumber Arta, perbatasan Jatiwaringin, dan perbatasan Pabrik Teh Botol Sosro Harapan Indah.

Baca juga: Pemkot Bekasi Siapkan 300 Alat Tes Swab bagi Penumpang KRL di Stasiun Bekasi, Besok

“Melalui sampling bagi warga Kota Bekasi yang masuk maupun keluar Kota Bekasi akan dilakukan tes swab guna mencegah penyebaran Covid 19 ini. Tes tersebut dilakukan langsung oleh Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Tim RSUD dr. Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi yang disebar di beberapa titik,” ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melalui siaran persnya, Senin (4/6/2020).

Rahmat menyampaikan, Pemkot menyiapkan 50 alat tes PCR di masing-masing titik perbatasan Kota Bekasi.

Namun, di Perbatasan Sumber Artha yang menjadi jalan protokol utama keluar masuk masyarakat ke Kota Bekasi akan disiapkan 100 alat tes PCR.

Jadi masyarakat yang hendak masuk ke Kota Bekasi akan terlebih dahulu menjalani tes swab secara acak.

Baca juga: Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi Stagnan dalam 3 Hari, Masih 88 Kasus

“Berhenti sebentar, dahak taruk, lihat datanya dengan KTP langsung dicatat,” ucap Rahmat.

Usai tes PCR, sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan kemudian akan dibawa dan diuji di Laboratorium Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

“Metode swab prosedurnya memakan waktu 15 detik dengan tidak menimbulkan rasa sakit, dan selanjutnya akan dibawa untuk diteliti di laboraturium Dinas Kesehatan Kota Bekasi,” ujar Rahmat.

Pelaksanaan tes swab Covid-19 ini dilakukan kata Rahmat untuk mendeteksi dengan cepat penyebaran Covid-19.

Sebab masih banyak masyarakat yang melakukan pelanggaran pada PSBB tahap kedua ini.

"Ini kita akan serius berkoordinasi dengan Kapolres dan Dandim untuk penggalakkannnya (aturan PSBB) di lapangan, termasuk sosialisasi ASN dan non-ASN yang woro woro kepada warga yang masih nongkrong tidak memperdulikan kesehatan ia sendiri untuk tidak keluar rumah jika tidak ada urusan penting,” kata Rahmat.

Baca juga: Data Penambahan Kasus Covid-19 di Bekasi Hari ke Hari Selama PSBB

Rahmat mengimbau masyarakat untuk ikuti peraturan Pemerintah Kota Bekasi.

Dengan begitu, ia berharap penambahan kasus positif Covid-19 yang terus melonjak akan berkurang.

"Harus berapa banyak lagi menjadi korban dari Covid 19 ini? Dengan cara kita bekerja sama dari warga dan Pemerintah Kota Bekasi juga Polres Metro Bekasi dan Dandim 0507 Bekasi, untuk sama sama sosialisasikan bahaya dari Covid 19 ini, warga mengikuti dengan anjuran dari Pemerintah untuk menjaga jarak, gunakan masker, lakukan PSBB dan terpenting jika tidak ada kepentingan agar dirujjmah saja. Itu kerja sama yang baik,” tutur dia.

Sebelumnya, Pemkot Bekasi juga lakukan tes swab Covid-19 di Stasiun Bekasi. Pemkot telah menyiapkan 300 tes PCR bagi penumpang commuterline.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com