JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah enam bulan Indonesia masih berkutat dengan pandemi Covid-19. Bahkan angka kasus Covid-19 di Indonesia, terutama di Ibu Kota Jakarta terus melonjak tajam.
Meski demikian, masih banyak orang yang abai terhadap protokol kesehatan.
Sejak Pemerintah menggaungkan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sebagian masyarakat seolah menganggap Covid-19 telah musnah.
Contoh sederhana, masih banyak orang yang tidak memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah.
Ola (25), salah satu dokter di rumah sakit rujukan Covid-19 mengaku miris melihat masyarakat seakan tak peduli bahaya Covid-19.
Padahal dirinya dan teman-teman tenaga medis lainnya masih berjuang memberikan pelayanan yang baik agar pasien Covid-19 sembuh kembali.
“Dari tadinya marah, kesal, kok mereka tidak menghargai kita di sini yang udah kerja berjam-jam jaga malam, jagain yang positif Covid-19. Ini masyarakat yang abai malah asyik-asyikan nongkrong bareng temannya,” ujar Ola kepada Kompas.com, Kamis (2/9/2020).
Baca juga: Kadinkes DKI: Klaster Covid-19 Paling Banyak Ditemukan di Permukiman dan Perkantoran
Ola mengatakan, situasi rumah sakit saat ini relatif kacau. Sebab pasien Covid-19 belakangan ini membeludak.
Jumlah pasien Covid-19 saat ini lebih banyak dibanding saat awal Covid-19 muncul di Indonesia.
“Wah chaos sih, sangat sangat chaos banget karena seperti yang kita lihat di berita itu benar. Ya grafiknya sangat naik, pasien-pasien makin banyak yang datang, tiba-tiba bawa hasil swab positif, udah dalam keadaan sesak butuh dirawat gitu. Lebih parah dibandingkan sebelumnya (awal pertama Covid-19 muncul di Indonesia),” kata dia.
Rindu hidup normal
Sebagai manusia biasa, Ola rindu menjalani aktivitas normal. Sebab selama enam bulan, ia hanya menghabiskan waktunya merawat pasien Covid-19 di rumah sakit.
Jika bisa memutar waktu kembali, Ola memilih tak berada di posisi saat ini sebagai garda terdepan penyembuhan pasien Covid-19.
Ia rindu berkumpul dengan keluarganya tanpa khawatir jadi pembawa virus.
Baca juga: Enam Bulan Pandemi Covid-19 dan Wacana Pemprov DKI Tiadakan Isolasi Mandiri
Kini, ia seperti berjarak dengan keluarganya. Ola hanya bisa menggunakan video call untuk melepas rindu dengan orang-orang yang disayanginya.