Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Akui Banyak Pasien Covid-19 Antre di RSUD Bekasi, Paling Banyak di ICU

Kompas.com - 17/09/2020, 18:04 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi membenarkan bahwa banyak pasien Covid-19 yang mengantre dirawat di RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.

Ia menyampaikan bahwa antrean paling banyak terjadi di ruang Intensive Care Unit (ICU).

“Ngantre swab, ngantre ruangan, yang paling banyak ngantre ruangan adalah ICU-nya,” ujar Rahmat kepada wartawan, Kamis (17/9/2020)

Pria yang akrab disapa Pepen ini menyampaikan, biasanya yang mengantre di ruang ICU adalah pasien Covid-19 yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

Baca juga: Antrean Pasien Covid-19 Penuh di RSUD Bekasi, Persatuan Perawat: Harus Buka RS Darurat

Pasalnya, hanya ada 13 tempat tidur isolasi di ruang ICU RSUD Bekasi. Rinciannya, 4 tempat tidur di ruang ICU Gedung F dan 9 tempat tidur di ruang ICU Gedung A.

“Kalau ngantre isolasinya kan dia di sana (RSUD) karena pasien komorbid. Kalau misalnya enggak (komorbid) bisa dilimpahkan ke sini aja (stadion),” kata dia.

Ia mengatakan, saat ini sudah 2/3 tempat tidur isolasi yang digunakan dari total 117 tempat tidur.

Namun, Rahmat tak menjelaskan detail berapa kapasitas ruang ICU di RSUD yang sudah terpakai.

“2/3 lah (sudah terisi), tetapi ini ICU-nya yang banyak (ngantre),” ucap dia.

Baca juga: Pemkot Bekasi Rekrut Perawat dan Bidan untuk Rawat Pasien Covid-19 di Stadion Patriot

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Bekasi Mulyono bercerita, saat ini banyak pasien Covid-19 yang mengantre dirawat di RSUD Kota Bekasi.

Hal itulah yang menjadi alasan Pemkot Bekasi membuka Rumah Sakit Darurat Stadion Patriot Candrabhaga.

Namun, Mulyono enggan menjelaskan ada berapa pasien saat ini yang dirawat di RSUD Bekasi.

"Saat ini kondisi rumah sakit Pemkot RSUD, pasien Covid-19 full antrean banyak, mau tidak mau harus membuka rumah sakit darurat sebagai mengurai antrean,” ujar Mulyono saat dihubungi, Rabu (16/9/2020).

Mulyono mengatakan, saat ini tenaga medis sudah dalam kondisi sangat kelelahan merawat pasien Covid-19.

Per 16 September, ada 134 pasien Covid-19 yang dirawat di sejumlah rumah sakit Kota Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com