Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi A DPRD Depok "Cemburu" Kota Bekasi Punya Stadion untuk Penanganan Covid-19

Kompas.com - 11/01/2021, 16:02 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Kota Depok Ikravany Hilman mengungkapkan "kecemburuannya" kepada Kota Bekasi yang memiliki Stadion Patriot Candrabhaga yang difungsikan untuk penanggulangan pandemi Covid-19.

"Bekasi itu bahkan menjadikan stadionnya untuk orang datang sebagai tempat pemeriksaan massal dan sebagainya. Kita (Depok) kan enggak," ujar pria yang akrab disapa Ikra itu kepada wartawan, Senin (11/1/2021).

Stadion Patriot merupakan aset daerah yang belakangan disulap sebagai lokasi menggelar tes massal, baik rapid test maupun swab PCR.

Di samping itu, stadion yang sempat dipakai sebagai markas Persija Jakarta itu, kini didapuk sebagai fasilitas isolasi khusus pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan, dengan kapasitas lebih dari 50 tempat tidur.

Baca juga: Anggota DPRD Depok Minta Penanganan Covid-19 oleh Pemkot Dievaluasi

Di Depok, fasilitas isolasi khusus pasien Covid-19 tanpa gejala dilakukan di Universitas Indonesia, yakni di Wisma Makara dan penginapan Pusat Studi Jepang.

"Saya heran. Di Bekasi, bisa gratis tuh, rapid test, kalau positif, di-swab gratis. Bagaimana kita mau tracing, lokalisir, dan penanganan kalau enggak dilakukan tes massal?" sebut Ikra.

"Pernah sih dilakukan tes massal (di Depok), tapi sekali-sekali dan jumlahnya enggak banyak," ujarnya.

Walaupun demikian, pernyataan Ikra juga mengandung unsur problematis sebab jumlah tes PCR Covid-19 di Depok per pekan di Depok ditengarai sudah memenuhi standar minimal WHO (1 per 1.000 penduduk).

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok memang tak pernah merilis realisasi jumlah tes harian, namun mengumumkan bahwa rerata tingkat positivitas 30 persen dalam sepekan.

Baca juga: Kasus Terus Memuncak, 3.824 Orang Masih Positif Covid-19 di Depok

Dengan 1.600-an kasus baru Covid-19 sepekan terakhir, maka diperkirakan Kota Depok sudah melakukan lebih dari 4.000 tes seminggu, di atas target minimal 2.400-an tes sepekan jika mengacu standar WHO.

Meski begitu, tak diketahui jumlah tes yang dilakukan adalah hasil tracing oleh pemerintah sehingga gratis, dan berapa tes yang dilakukan atas inisiatif warga (mandiri) sehingga berbayar.

Ikra meminta Pemerintah Kota Depok bersedia duduk bareng dengan dewan supaya penanggulangan pandemi Covid-19 selama ini dapat dievaluasi dan ditingkatkan.

"Pemerintah kota enggak usah malu, enggak usah gengsi. Ngomong sama kita permasalahannya apa, ini solusinya apa. Kita omongin sama-sama," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com