Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUP Sitanala Terapkan Sistem Buka Tutup Penerimaan Pasien Covid-19

Kompas.com - 01/07/2021, 18:06 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - RSUP Sitanala, Kota Tangerang, Banten, menerapkan sistem buka tutup untuk menerima pasien Covid-19 yang mengantre di RS mereka mulai Rabu (30/6/2021) malam.

Ketua Satgas Covid-19 RSUP Sitanala Sarwoko menyebut ruang instalasi gawat darurat (IGD) yang berada di tenda darurat selalu penuh akan antrean pasien Covid-19.

"Tiap hari, kondisi pelayanan Covid-19 di RSUP Sitanala ini selalu penuh ya. Dari tenda darurat sampai ruang rawat inap isolasi, mau pun ICU isolasi," kata dia melalui rekaman suara, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Tenda Darurat di RSUP Sitanala Penuh, Pasien Covid-19 Antre Pakai Kursi Roda dan Tunggu di Ambulans

"Jadi, setiap hari pasien semakin banyak yang mengantre di tenda IGD. Kami sampai kewalahan," sambung dia.

Oleh karenanya, Sarwoko menyebut RSUP Sitanala harus memberlakukan sistem buka tutup dalam menerima pasien Covid-19.

Kata dia, jika sudah ada 10 orang di ruang tunggu antrean IGD tenda, maka pihak rumah sakit tak lagi menerima pasien Covid-19 untuk ikut mengantre.

Baca juga: RSUP Sitanala Nyatakan Darurat Oksigen, Hampir Semua Pasien Covid-19 Pakai Alat Bantu Napas

"Nanti begitu antrean di luar IGD sudah di bawah enam (pasien), kami sudah bisa buka kembali," tutur Sarwoko.

Dia berujar, mereka tak mengizinkan pasien Covid-19 ikut mengantre ketika sedang padat karena terlalu berisiko.

"Antrean terlalu lama berisiko terhadap nyawa pasien. Karena mereka dalam kondisi sesak, dalam kondisi sakit yang berat, dan kadang-kadang sebagian kritis, itu sangat berisiko kalau menunggu di ruang antrean terlalu lama," ungkap Sarwoko.

Sarwoko menambahkan, pasien yang mengantre di tenda darurat dapat mengantre sambil duduk di kursi roda. Namun, tak sedikit pula pasien yang menunggu di mobil atau ambulans.

"Itu hampir pemandangan setiap saat, setiap jam, seperti itu tiap hari," ungkap dia.

Baca juga: Baru Beroperasi, Tenda Darurat Khusus Pasien Covid-19 di RSUP Sitanala Sudah Penuh

Selain itu, Sarwoko menyatakan bahwa jumlah tempat tidur dan ketersediaan oksigen mulai terbatas di RSUP Sitanala pada saat ini.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihak manajemen rumah sakit harus mengatur alat kesehatan yang ada sebaik mungkin meski terbatas.

"Kami berupaya semaksimal mungkin bisa memberikan pelayanan pada mereka (pasien Covid-19)," ujar Sarwoko.

RSUP Sitanala diketahui mendirikan dua tenda darurat dengan total 22 kasur khusus pasien Covid-19. Keduanya mulai beroperasi pada Senin (28/6/2021).

Tenda pertama difungsikan sebagai ruang IGD berisikan 14 kasur dan tenda kedua difungsikan sebagai ruang triase atau pemilahan berisikan delapan kasur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com