Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, RSUD Kabupaten Bekasi Terapkan Skema Triase

Kompas.com - 11/07/2021, 21:47 WIB
Djati Waluyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi menerapkan skema triase untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19.

Triase merupakan proses penentuan pasien yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit. Skema ini dilakukan karena ruangan perawatan dan IGD sudah penuh.

"Untuk mengidentifikasi awal penyakit pasien sebelum menerima perawatan lebih lanjut," ujar Direktur Utama RSUD Kabupaten Bekasi Sumarti dikutip dari Wartakotanews, Minggu (11/7/2021).

Baca juga: Persoalan RSUD Bekasi, Nyaris Gulung Tikar hingga Terpaksa Rawat Pasien di Tikar dan Pikap

Sumarti mengatakan, saat ini jumlah pasien sudah melebihi kapasitas ruang perawatan. Banyak pasien yang dirawat dalam tenda darurat di pelataran rumah sakit.

"Mengingat ruangan sudah penuh, temasuk IGD ini maka dilakukan itu (triase)," ujar dia.

Sumarti menjelaskan, pasien yang datang diminta untuk tetap berada di mobil atau ambulans.

Kemudian, petugas kesehatan akan langsung memeriksa kondisi pasien sebelum memasuki fasilitas kesehatan.

Dari hasil pemeriksaan, akan ditetapkan atau dipilih pasien yang diutamakan mendapat perawatan di IGD atau rumah sakit.

”Kami jemput bola, menghampiri pasien yang hendak masuk RSUD. Kalau kondisi cukup parah langsung dilakukan perawatan. Jika gejala ringan diarahkan ke isolasi mandiri dan ke fasilitas kesehatan lain," ungkap Sumarti.

Baca juga: Nakes Kewalahan, RSUD Bekasi Minta Tambahan Relawan untuk Tangani Pasien Covid-19

Ia menuturkan, skema triase sangat penting untuk menentukan langkah selanjutnya terkait penanganan pasien positif Covid-19.

Mereka yang bergejala ringan akan diminta melakukan isolasi mandiri dan dibekali vitamin. Sementara pasien dengan kondisi sedang hingga berat akan dirawat.

”Harapan kita yang masuk RSUD dalam kondisi berat dan berat, kalau ringan di hotel isolasi terpusat," ujarnya.

Diketahui, RSUD Kabupaten Bekasi saat ini memiliki 240 tempat tidur isolasi pasien Covid-19.

Dari jumlah tersebut, 16 tempat tidur di antaranya dikhususkan bagi pasien yang memiliki riwayat penyakit kritis.

RSUD Kabupaten Bekasi terus melakukan penambahan kapasitas tempat tidur. Bahkan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk sementara tidak menerima pasien non Covid-19.

”Tadinya itu lumayan banyak, 50 persen untuk Covid-19. Sekarang yang non-Covid-19 itu tinggal sekitar 30 persen, atau hanya 60 kasur,” ujar Sumarti.

Artikel ini telah tayang di wartakota.tribunnews.com dengan judul: RSUD Kabupaten Bekasi Gunakan Skema Triase IGD untuk Atasi Lonjakan Pasien Covid-19.

https://wartakota.tribunnews.com/2021/07/11/rsud-kabupaten-bekasi-gunakan-skema-triase-igd-untuk-atasi-lonjakan-pasien-covid-19?page=2 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com