Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Korban Kebakaran Lapas Tangerang Masih Dirawat di RS, Kondisi 2 di Antaranya Stabil

Kompas.com - 13/09/2021, 13:14 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Lima narapidana (napi) korban kebakaran hebat Lapas Kelas I Tangerang masih dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, hingga hari Senin (13/9/2021) ini.

Mulanya, ada 10 napi yang dirawat di RS tersebut. Namun, lima di antaranya telah meninggal dunia.

Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang Hilwani berujar, dari lima orang yang masih dirawat, dua di antaranya telah memiliki kondisi yang relatif stabil.

"Y dan S kondisinya sangat bagus, bisa bercerita, makan juga mandiri. Yang dia ini masih stabil," tuturnya pada awak media, Senin.

Baca juga: UPDATE Kebakaran Lapas Tangerang: Korban Tewas 46 Orang, Penyebab Kebakaran Masih Jadi Misteri

Hilwani menyebutkan, Y memiliki kadar luka bakar 20 persen dan tidak mengalami trauma saluran pernapasan.

Selama tujuh hari ke depan, pihak RS bakal memantau kondisi pasien tersebut.

Jika kondisinya dalam keadaan baik selama tujuh hari, dipastikan bahwa Y tidak mengalami trauma atau luka dalam.

"Tujuh hari ke depan masih dipantau. Kalau masih baik, berarti (Y) enggak ada trauma. Tinggal perbaikan luka luar," katanya.

Baca juga: Tiga Korban Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang Teridentifikasi Tim DVI

Meski demikian, pihak RSUD Kabupaten Tangerang bakal mengoperasi Y untuk kedua kalinya.

Sementara itu, S tidak mengalami luka bakar. Dia hanya menderita patah tulang kaki kiri.

Wacananya, imbuh Hilwani, S akan menerima operasi reposisi tulang.

"S enggak ada luka bakar, enggak ada trauma inhalasi, tapi patah tulang kaki sebelah kiri. Rencananya tuan S dilakukan operadi reposisi tulang yang patah," tutur dia.

Baca juga: Tato Dua Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang Jadi Petunjuk Proses Identifikasi

Meski demikian, Y dan S masih belum bisa didampingi oleh keluarga lantaran protokol kesehatan Covid-19.

Namun, pihak keluarga telah diizinkan untuk menjenguk keduanya.

Y dan S juga rencananya akan didampingi oleh dokter kejiwaan untuk konsultasi usai keduanya terlibat dalam peristiwa kebakaran hebat itu.

"Kalau dari tanya jawab dokter pasien, keduanya baik-baik saja, enggak mengalami trauma sepertinya, tapi rencananya kita akan lakukan konsul dengan spesialis jiwa," papar Hilwani.

Diberitakan sebelumnya, T yang sempat dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang meninggal pada Minggu (12/9/2021).

Sebelum T, ada empat korban lain yang meninggal di RSUD Kabupaten Tangerang, A, H, dan T yang meninggal pada Kamis (9/9/2021), serta H yang meninggal pada Sabtu (11/9/2021) malam.

Adapun kebakaran Lapas Tangerang terjadi pada Rabu (8/9/2021). Akibat kebakaran tersebut, 41 napi tewas di tempat dan puluhan lainnya terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com