JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) lebih berhati-hati merilis data klaster Covid-19 di sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
"Kita perlu hati-hati dalam memakai istilah klaster," kata Dwi dalam keterangan tertulis, Jumat (24/9/2021)
Dwi menyampaikan, kasus Covid-19 dalam data hasil survei Kemendikbud terjadi sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung.
Dengan demikian, data klaster Covid-19 yang dirilis Kemendikbud tidak sesuai dengan fakta yang ditemukan di lapangan.
Baca juga: Disdik DKI: Survei Kemendikbud Terkait Klaster Belajar Tatap Muka Keliru
Dwi menjelaskan, definisi klaster sekolah adalah ditemukan minimal dua kasus dan terbukti secara epidemiologi penularannya terjadi di sekolah di waktu yang berdekatan.
"Mayoritas kasus yang ada saat ini adalah kasus yang berdiri sendiri (hanya satu kasus), bukan menjadi klaster," kata dia.
Data yang diberikan Disdik DKI Jakarta per 22 September 2021, ditemukan kasus Covid-19 di enam sekolah yang menggelar PTM.
Dari enam sekolah, hanya ada satu yang disebut klaster PTM, yaitu di SDN 03 Klender.
Baca juga: Pemprov DKI Sanggah Temuan Kemendikbud soal 25 Klaster Covid-19 di Sekolah, Ini Fakta Versi DKI
Data klaster pembelajaran tatap muka yang dirilis Kemendikbud juga dibantah oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana.
Nahdiana mengatakan, dari 25 klaster sekolah yang disebut Kemendikbud, hanya ada dua sekolah yang sedang menggelar PTM, yaitu SMP Cindera Mata Indah dan SMKS Yadika 2 Jakarta.
Namun, kasus yang diinput sekolah terjadi sebelum belajar tatap muka terbatas digelar.
"Sejak dimulai PTM terbatas tahap 1, tidak terdapat kasus Covid-19 di sekolah tersebut, baik dari peserta didik maupun pendidik dan tenaga kependidikan," kata Nahdiana.
Baca juga: Disdik DKI: 6 Sekolah yang Gelar PTM Ditutup karena Ada Temuan Kasus Covid-19
Sebelumnya, Kemendikbud merilis data survei 25 klaster Covid-19 ditemukan di Jakarta yang berasal dari PTM.
Dalam data yang diunggah di situs web sekolah.data.kemdikbud.go.id tertulis data survei per 22 September 2021 terdapat 25 klaster dari 897 responden sekolah yang mengisi survei.
Dari 25 klaster tersebut, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan klaster PTM tertinggi dengan 8 klaster. Sedangkan Jakarta Timur 6 klaster, Jakarta Utara 5 Klaster, Jakarta Selatan 5 klaster dan 1 klaster di Jakarta Pusat.
Total pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang tercatat positif Covid-19 mencapai 227 kasus, sedangkan siswa atau peserta didik yang terpapar Covid-19 dan berstatus positif terhitung 241 kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.