Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM Terbatas di Depok, Murid ke Sekolah Cuma 2x2 Jam Seminggu

Kompas.com - 04/10/2021, 06:23 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menetapkan bahwa pembelajaran tatap muka (PTM) yang digelar mulai hari ini bagi murid di semua jenjang pendidikan masih berlangsung secara terbatas.

Dinas Pendidikan Kota Depok menyebut bahwa murid hanya datang dua hari dalam seminggu. Pada hari ketika masuk sekolah, murid hanya menghabiskan waktu paling lama 2 jam sehari.

Selebihnya, pembelajaran akan dilakukan secara daring seperti yang sudah dilakukan selama ini, berdasarkan jadwal yang diatur oleh masing-masing sekolah.

"Untuk pengaturan sesinya, kami bebaskan kepada setiap perangkat sekolah, misalnya, dibagi berdasarkan ganjil atau genap, nomor absen atau dari absensi dibagi menjadi dua," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Wijayanto, dikutip situs resmi Pemkot Depok, Minggu (3/10/2021).

Baca juga: Hari Ini, Sekolah Tatap Muka di Depok Resmi Mulai Digelar

Mata pelajaran olahraga dan seni yang harus dilakukan bersama-sama belum dapat dilakukan di sekolah, tetapi boleh dilaksanakan secara daring. Begitu pun dengan kegiatan ekstrakulikuler maupun kegiatan penunjang lain.

Wijayanto berujar, setiap sekolah mesti menjamin protokol kesehatan dipatuhi dan dilaksanakan dengan disiplin untuk menghindari penyebaran Covid-19.

Selama di sekolah, murid juga tidak diizinkan membawa bekal makanan, melainkan hanya minum saja. Sekolah juga tidak diperbolehkan menyediakan katering atau membuka kantin.

"Tidak ada waktu istirahat, peserta didik langsung pulang setelah pembelajaran selesai," ujar Wijayanto.

Baca juga: Wakil Wali Kota Depok Minta Sekolah yang Belum Siap Tak Diizinkan Belajar Tatap Muka

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memastikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas digelar pada hari ini, Senin (4/10/2021). Ini merupakan kali pertama Depok menyelenggarakan sekolah tatap muka selama pandemi melanda.

Hal ini dipastikan melalui Surat Pemberitahuan Nomor 421.3/2418/IX.2021/Disdik tentang PTM terbatas dan Asesmen Nasional (AN) tahun 2021.

"Dari simulasi PTM terbatas yang berlangsung 28-29 September, dari catatan kami berjalan dengan baik, maka kami menetapkan PTM terbatas akan digelar dari tanggal 4 Oktober sampai 23 Desember 2021," kata Wijayanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Megapolitan
Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan Dari Prabowo untuk Maju di Pilkada Bogor 2024

Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan Dari Prabowo untuk Maju di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Megapolitan
Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Megapolitan
Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Megapolitan
Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Megapolitan
Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Megapolitan
Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com