BPBD Kota Bogor Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem

BOGOR, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat, mengimbau seluruh warga untuk mewaspadai cuaca ekstrem.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas mengatakan, setidaknya dalam satu pekan terakhir, sudah ada dua peristiwa bencana yang terjadi akibat cuaca ekstrem.

Theo mengungkapkan, satu rumah warga di wilayah Tanah Sareal dan Batu Tulis rusak berat. Atap dan dinding rumah tersebut hancur disapu angin kencang dan hujan deras.

Baca juga: 28 RT di Jakarta Terendam Banjir Hari Ini, Ketinggian Air hingga 1,2 Meter

Theo menyampaikan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Kami sudah lakukan asesmen di dua lokasi itu. Warga terdampak juga sudah diungsikan," kata Theo saat dikonfirmasi, Kamis (17/2/2022).

Ia juga mengingatkan para pengguna jalan untuk berhati-hati dengan kondisi cuaca ekstrem ini.

Sebab, sambung Theo, potensi pohon tumbang bisa saja terjadi karena curah hujan yang tinggi disertai angin kencang.

"Kami ingatkan masyarakat khususnya pengguna jalan untuk waspada terhadap kejadian pohon tumbang," sebutnya.

Baca juga: Dikepung Banjir Kiriman sejak Kamis Pagi, Ini Titik Banjir Bekasi

"Kami juga sudah minta tim kedaruratan di masing-masing wilayah untuk bersiaga," imbuhnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan, berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dalam periode sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, gelombang tinggi, dan lain-lain, serta dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan lain-lain," ujar Guswanto dalam keterangannya, Rabu malam.