Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Goreng Naik Usai HET Dicabut, Warga: Merepotkan yang Berekonomi Lemah

Kompas.com - 18/03/2022, 18:06 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stok minyak goreng di pasaran mulai melimpah seiring dengan dicabutnya aturan harga eceran tertinggi (HET).

Sebelumnya, pemerintah menerapkan HET untuk minyak goreng kemasan Rp 14.000 per liter, tetapi kebijakan ini malah membuat stok minyak goreng kosong di pasaran.

Kini, harga minyak goreng kemasan kembali naik karena diserahkan pada mekanisme pasar.

Baca juga: HET Minyak Goreng Kemasan Dicabut, PKS: Emak-emak Tercekik

Salah satu warga, Leha (45), dibuat bingung dengan kebijakan pemerintah.

Ia bertanya-tanya, harga minyak goreng mulanya murah tetapi langka di pasaran. Sekarang, harga mahal tetapi melimpah di pasaran.

"Udah enggak langka kok harganya segitu? Tadinya murah tapi langka, giliran mahal kok stoknya banyak banget?" ujar Leha saat ditemui di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (18/3/2022).

Leha menyebutkan, saat stok langka kemarin, ia kesusahan mencari minyak goreng.

Baca juga: Apakah Pencabutan HET Efektif Mengatasi Kelangkaan Minyak Goreng? Ini Penjelasan Ahli

"Saya rumah di Pasar Rebo, tapi nyarinya sampai ke Mangga Besar kemarin," kata Leha.

Leha berharap agar harga minyak goreng stabil, terlebih mendekati bulan puasa.

Harapan yang sama juga diungkapkan Anggi (35), pemilik warung di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.

"Ya harapannya kebijakan pemerintah dong. Mikir juga masyarakat kalangan bawah kayak gimana. Masa kita mau makannya yang rebus-rebus?" ucap Anggi.

Sebagai penjual minyak goreng, Anggi belum berani menyetok barang banyak.

Baca juga: Kaget Stok Minyak Goreng Tiba-tiba Penuh di Minimarket, Pembeli: Pas Murah, Enggak Ada Sama Sekali

"Karena selain harga minyak goreng mahal, pelanggan mungkin belum merata tahu harganya," kata Anggi.

Salah satu ibu rumah tangga di Rawa Bunga, Jatinegara, Dwi Lestari (40) mengatakan bahwa naiknya harga minyak goreng ini menyulitkan warga berekonomi lemah.

"Sangat-sangat merepotkan warga ya pastinya, apalagi yang berekonomi lemah," kata Dwi melalui pesan tertulis.

Dwi memohon kepada pemerintah agar menstabilkan harga sembako, khususnya minyak goreng.

"Mohon kepada pemerintah bantulah warga, stabilkan semua harga sembako," ujar Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com