Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Dinas "Ngetem" di Bandara Bikin Macet, Polisi: Tak Separah yang Disampaikan

Kompas.com - 10/05/2022, 07:46 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi buka suara terhadap twit viral berisi informasi soal kemacetan parah di jalan area Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Minggu (8/5/2022) malam.

Twit yang diunggah pemilik akun @hotradero itu sudah di-retweet lebih dari 3.200 kali dan disukai oleh sekitar 10.900 pengguna Twitter hingga Senin (9/5/2022) pukul 19.55 WIB.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Polisi Bambang Askar Sodiq menyebutkan bahwa kepadatan arus lalu lintas memang sempat terjadi pada Minggu malam.

Baca juga: Twit Viral Mobil Dinas Ngetem Hendak Jemput Pejabat Disebut Bikin Macet Jalan di Bandara Soekarno-Hatta

"Apa pun itu, arus lalu lintas memang secara data tadi (Minggu) malam terjadi kepadatan di jam 17.00 WIB sampai dengan 20.00 WIB," sebut Bambang kepada awak media, Senin.

"Macet di area drop zone Terminal 2 hanya berlangsung sebentar saja, tidak lama. Dan semua langsung cair, tak ada stuck," sambung dia.

Bambang pun membenarkan adanya dua mobil dinas yang terpakir untuk menunggu penumpang yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

"Betul, tapi (kemacetan) enggak separah yang disampaikan. Kami menerima kritikan tersebut sebagai masukan untuk perbaikan layanan kami ke depan," tutur Bambang.

Dalam twit itu, pemilik akun @hotradero menyebutkan, kemacetan terjadi di tempat penumpang menunggu taksi di Terminal 2.

Baca juga: Arus Balik di Terminal Pulo Gebang Diperkirakan Berlangsung hingga 12 Mei

Katanya, kemacetan disebabkan adanya mobil dinas atau protokoler yang mengetem untuk menjemput pejabat yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

"Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Jalanan macet parah karena ada pejabat pulang dijemput fasilitas protokoler yang ngotot maunya nunggu di pinggir jalan. Dua jalur habis dimakan mobil mereka. Sisa satu," tulis pemilik akun @hotradero.

Pemilik akun itu menyebutkan, berdasarkan pernyataan petugas satpam di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, para penjemput itu menolak parkir di tempat parkir.

Ia turut mengunggah sebuah foto yang menggambarkan suasana kemacetan di sana.

Dalam foto itu terlihat dua mobil dinas sebuah instansi. Warna kedua mobil itu hijau.

Baca juga: Saat Jakarta Bersiap Hadapi Penularan Hepatitis Akut Misterius...

"Foto diambil di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta jam 19:56. Posisi di tempat penumpang mengambil taksi," tutur pemilik akun @hotradero.

Pengunggah twit merasa heran melihat dua mobil dinas itu mengetem di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

"Aneh juga mobil protokoler ngetem di Terminal 2 yang melayani pesawat grup Lion Air (Lion Air, Batik Air, Superjet Air). Pejabat pemerintah kalau perjalanan dinas biasanya pakai pesawat Garuda. Jangan-jangan yang dijemput orang pulang liburan atau mudik...," kata pengunggah dalam twit berikutnya.

Kompas.com telah menghubungi pemilik akun @hotradero melalui fitur pengirim pesan di Twitter. Namun, pemilik akun tersebut belum merespons hingga berita ini ditayangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com