Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Transjakarta Terkena Imbas Demo di Kawasan Monas, Ini Penyesuaian Rute Blok M-Kota

Kompas.com - 13/09/2022, 15:40 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), melakukan penyesuaian layanan sejak pukul 14.16 WIB tadi.

Penyesuaian ini dilakukan sebagai imbas adanya unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022).

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT TransJakarta, Anang Rizkani Noor mengatakan unjuk rasa itu berdampak pada penyesuaian beberapa layanan, baik berupa perpendekan maupun pengalihan rute.

Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Buruh Long March dari Sarinah ke Kawasan Patung Kuda

"Penyesuaian dilakukan agar tetap bisa melayani masyarakat selama aksi berlangsung. Layanan akan kembali normal, apabila jalur sudah bisa dilalui armada," kata Anang dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (13/9/2022).

Salah satu layanan yang terdampak adalah koridor 1 dengan rute Blok M-Kota. Rute ini mengalami pengalihan rute di sejumlah lintasan.

Arah Kota

Dari Blok M menuju lampu merah Sarinah, lalu keluar jalur. Setelah itu, dari lampu merah Bank Indonesia belok kiri menuju Jalan Kebon sirih.

Dari sana, bus akan menuju Jalan Jati Baru ke arah Jalan Cideng barat hingga lampu merah Tarakan, lalu belok kanan. Pada Halte Petojo, bus akan menuju lampu merah Harmoni lalu belok kiri ke arah Halte Harmoni.

Baca juga: Pengunjuk Rasa Berkumpul di Jalan MH Thamrin, Pengendara Diizinkan Melintasi Jalur Transjakarta

Arah Blok M

Dari Kota bus akan melewati Harmoni menuju lampu merah Tarakan. Setelah itu, bus menuju Halte Petojo lantas keluar jalur hingga lampu merah Tarakan dan belok kiri.

Setelah tiba di Jalan Cideng timur, bua akan melewati Jalan Jati Baru - Jalan Kebon Sirih hingga lampu merah Bank Indonesia. Bus akan belok kanan menuju Halte Bank Indonesia hingga Blok M.

"Halte tidak melayani pelanggan adalah Halte Monas dan Halte Bank Indonesia arah Kota," tutur Anang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Megapolitan
Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com