Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Demo di Depan Gedung DPR/MPR, Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Tak Dialihkan

Kompas.com - 27/09/2022, 11:57 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah petani dari berbagai daerah melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (27/9/2022) siang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 11.18 WIB, massa petani tampak menggelar penyampaian pendapat.

Massa aksi tersebut telah berkumpul dan berorasi tepat di depan gerbang utama Gedung DPR.

Baca juga: Buruh, Petani, hingga Mahasiswa Bakal Demo di DPR/MPR, Rekayasa Lalu Lintas Situasional

Unjuk rasa yang digelar oleh beberapa petani dari Serikat Petani Pasundan dan Serikat Petani Majalengka itu tidak menggangu arus lalu lintas.

Polisi tak memberlakukan pengalihan arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Tampak sejumlah kendaraan dari jalan MT Haryono ke arah Slipi, Jakarta Barat masih dapat melintas.

Di sisi lain, sejumlah anggota kepolisian tampak masih berjaga-jaga pada pedemo dan mengatur lalu lintas di sekitar lokasi.

Baca juga: Gelar Demo, Massa Petani Mulai Berdatangan dan Padati Kawasan Gedung DPR/MPR

Selain aksi petani, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) juga bakal menggelar aksi demonstrasi di lokasi yang sama.

Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Muhammad Yuza Augusti mengatakan, aksi tersebut dihelat untuk menyuarakan isu-isu yang merugikan petani dalam rangka Hari Tani Nasional.

Bersamaan dengan itu, demonstrasi tersebut juga untuk menyampaikan penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Baca juga: Hari Ini, BEM SI Demo Suarakan Isu Petani hingga Tolak Kenaikan Harga BBM di DPR

"Kami menyerukan kepada semua kampus yang tergabung dalam aliansi BEM Seluruh Indonesia dan seluruh elemen masyarakat untuk aksi," ujar Yuza dalam keterangannya, Senin (26/9/2022).

Menurut Yuza, demonstrasi pada 27 Agustus 2022 itu menurut rencana akan dimulai pada pukul 11.00 WIB. Terdapat lima poin tuntutan yang akan dibawa dalam aksi unjuk tersebut, yakni:

1. Menuntut dan mendesak pemerintah untuk mengoreksi model pembangunan PSN yang tidak berpihak kepada rakyat.

2. Menuntut dan mendesak pemerintah untuk menghentikan kriminalisasi terhadap petani, nelayan, masyarakat adat, dan aktivis agrarian.

3. Menuntut dan mendesak pemerintah untuk melaksanakan reforma agraria dan menyelesaikan konflik agraria struktural.

4. Menuntut dan mendesak DPR dan Pemerintah untuk mencabut UU yang mempermudah perampasan tanah dan kriminalisasi rakyat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Megapolitan
Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com