Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wihara di Kebon Jeruk Digembok karena Sengketa Lahan, Pengurus Yayasan Paksa Masuk

Kompas.com - 30/09/2022, 22:47 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengurus Yayasan Dharmapala Nusantara dan kuasa hukumnya, Deolipa Yumara, mendatangi Vihara Tien En Tang, di Kompleks Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat (30/9/2022) siang.

Mereka membawa spanduk dan berorasi terkait sengketa lahan wihara yang terjadi antara pihak yayasan dan ahli waris.

Selain itu, mereka juga menyoroti dugaan kekerasan yang dialami salah satu pengurus yayasan berinisial M pada Kamis (22/9/2022) sore. M mengaku diusir secara paksa dengan kekerasan. Selain berorasi, mereka juga memaksa masuk ke wihara yang digembok.

Baca juga: Saat Karyawan Curi Uang Kotak Amal Rp 5 Juta di Wihara, Potong Kabel Kamera CCTV agar Aksinya Tak Terekam...

"Ini (wihara) enggak berfungsi (beroperasi) sampai saat ini. Saya sebagai kuasa hukum akan mencoba membuka ini, mungkin disegel ya. Kita akan masuk. Siapa pun yang ada di dalam, akan kita suruh keluar," kata Deolipa, di depan wihara, Jumat.

Sekitar pukul 13.41 WIB, massa memaksa masuk dengan membobol gembok pagar halaman wihara menggunakan linggis.

Mereka berseru-seru begitu berada di dalam wihara. Di dalam ruang ibadah, terdengar suara pengurus yayasan yang menangis karena melihat keadaan altar.

Mereka sempat bergumam soal hilangnya sejumlah benda di altar hingga bobolnya brankas uang umat.

Sekitar pukul 13.50 WIB, tim kuasa hukum memberitahu massa agar tidak menyentuh benda apa pun di dalam wihara, lantaran tempat tersebut merupakan obyek sengketa.

Sekitar pukul 14.00 WIB, sejumlah anggota Kepolisian Sektor Kebon Jeruk dan Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat tiba di lokasi untuk melakukan pengamanan.

Baca juga: Butuh Uang untuk Hidup Sehari-hari, OB dan Sekuriti Nekat Curi Isi Kotak Amal Wihara

Saat itu, Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Slamet berdiskusi dengan massa dan meminta mereka untuk tenang.

Sekitar pukul 15.00 WIB, sejumlah pengurus yayasan beserta kuasa hukum meninggalkan wihara menuju Polres Metro Jakarta Barat, diiringi massa yang mulai membubarkan diri.

Pengurus yayasan mendatangi Polres Metro Jakarta Barat, untuk menghadiri mediasi dengan ahli waris gedung wihara, yang diduga telah menggembok wihara.

Mediasi juga dihadiri Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko, Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce, hingga perwakilan unsur keagamaan seperti Forum Komunikasi Umat Beragama. Namun, ahli waris tidak hadir.

"Yayasan, Pembimas Budha DKI Jakarta, dari FKUB DKI, beserta Walubi, semua hadir. Namun ahli waris tidak datang. Tujuan kumpul ini adalah memediasi, mencari jalan terbaik agar urusan ini bisa selesai. Namun proses hukum tetap berjalan," kata Romo Asun anggota FKUB Jakarta Barat, di Mapolres Jakarta Barat, Jumat malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com