Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Wilayah di Jakarta Berpotensi Tanah Bergerak, Ahli: Itu Kondisi Wajar, tapi Bisa Jadi Bencana...

Kompas.com - 14/10/2022, 13:46 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 14 daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di zona menengah hingga tinggi potensi tanah bergerak selama bulan Oktober 2022.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, pada zona menengah diprakirakan dapat terjadi pergerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Sedangkan, untuk wilayah dengan kategori zona tinggi maka gerakan tanah dapat terjadi pada gerakan tanah yang sebelumnya pernah terjadi. Artinya, pergerakan tanah yang lama dapat aktif kembali.

Baca juga: BERITA FOTO: Tanah Bergerak, Akses Jalan Kampung Curug Rusak Parah

Ahli geologi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Yohandi Kristiawan mengatakan, tanah bergerak merupakan kondisi geologi yang cukup umum terjadi, tidak hanya di Jabodetabek, melainkan sejumlah wilayah di Indonesia.

“Kalau dari kacamata geologi kejadian gerakan tanah ya wajar, jika karakter daerahnya memang rentan,” ujar Yohandi kepada Kompas.com, Jumat (14/10/2022).

Tanah bergerak adalah proses alamiah yang menjadi bagian dari perubahan dinamik suatu bentang alam.

Tanah bergerak atau longsor bisa dikategorikan sebagai bencana apabila longsoran tersebut terjadi di daerah yang dihuni oleh manusia.

Baca juga: Teror Tanah Bergerak di Lebak Banten, Mencari Penyebab dan Solusinya

Akan tetapi, kata Yohandi, dalam kondisi curah hujan yang tinggi seperti saat ini, potensi gerakan tanah atau longsoran menjadi bencana bagi manusia bisa saja terjadi.

“Curah hujan hujan tinggi ini dapat memicu terjadinya gerakan tanah khususnya pada daerah dengan lereng tinggi atau terjal, dan juga pada daerah tebing sungai,” ujarnya.

Ia mencontohkan, kondisi itu terjadi pada insiden longsor di Bojongkoneng Bogor pada September lalu.

Sementara itu, terkait besar dan kecilnya pengaruh gerakan tanah terhadap potensi bencana tentu bisa dilihat dari skala besar kecilnya bencana yang terjadi itu.

“Selain itu bagaimana juga tingkat kapasitas masyarakatnya tentu akan berpengaruh,” ucap dia.

Faktor pengontrol dalam kondisi gerakan tanah adalah kondisi tanah dan batuan, kelerengan, hidrologi, penggunaan lahan, termasuk curah hujan ekstrem.

Oleh karena itu beberapa hari lalu PVMBG juga sudah dilakukan koordinasi oleh BNPB bersama instansi terkait, menghimbau kepada BPBD daerah agar meningkatkan kewaspadaan bencana gerakan tanah dan banjir oleh cuaca dan fenomena la nina.

Berikut daftar wilayah di DKI jakarta yang berpotensi mengalami tanah bergerak pada Oktober 2022:

1. Jakarta Barat: Kecamatan Kembangan

2. Jakarta Selatan: Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.

3. Jakarta Timur: Kecamatan Cipayung, Ciracas, Kramatjati, Makasar dan Pasar Rebo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com