Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Margaretha Ibu Keluarga Kalideres Meninggal Alami, Psikolog: Dengan Kepribadiannya Kecil Kemungkinan Bunuh Diri

Kompas.com - 09/12/2022, 17:36 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu jasad dari anggota keluarga yang ditemukan meninggal dunia dalam keadaan membusuk di Kalideres, yakni Renny Margaretha Gunawan (68), dinyatakan meninggal dunia akibat kematian yang wajar atau alamiah.

"Rating pertama diputuskan berdasarkan analisis restropektif, analisis TKP dan analisis ditemukan mayat, maka penyebab kematian adalah natural atau cara kematian wajar. Tidak ditemukan secara kuat indikator kematian yang disebabkan oleh kematian lainnya," kata Ketua Asosiasi Psikolog Forensik Indonesia, Reni Kusumowardhani di Polda Metro Jaya, Jumat (9/12/2022).

Penyebab kematian wajar menjadi keyakinan pertama para dokter pemeriksa. Sedangkan keyakinan bahwa Renny meninggal karena kecelakaan dan dibunuh, menjadi kemungkinan kedua dan ketiga.

Baca juga: Polisi Ungkap Alasan Rudyanto yang Meninggal Duluan di Kalideres Tak Dimakamkan Keluarga

 


Baca juga: Polisi Ungkap Kematian Anggota Keluarga di Kalideres, Margaretha Meninggal karena Kanker Payudara

"Kematian karena kecelakaan jadi rating kedua dan soal kematian tidak wajar atau dibunuh, menjadi rating yang ketiga. Tadinya kami menduga jatuh atau apa. Ternyata data menurut polisi, hasil pemeriksaan forensik tidak ditemukan luka atau cedera, " ungkap Reni.

Berdasarkan hasil pemeriksaan timnya, Renny yang dinyatakan memiliki kepribadian karakteristik yang unggul, kuat, dan dominan. Karakter tersebut, kata Renny, biasanya tidak memiliki indikasi niatan bunuh diri.

"Renny Ingin tampil dengan citra yang baik. Ingin dinilai baik, kuat, unggul, dan lebih dari yang lain, dengan motivasi yang tinggi, termasuk dominan, serta tidak mau terlibat lemah," ungkap Reni.

"Dalam profil psikologis in, perilaku ini mendapatkan rating letaliti. Kalau bunuh diri, orang dengan tipologi kepribadian seperti ibu Renny, itu kecil sekali kemungkinan bunuh diri," tegas dia.

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Kematian Anggota Keluarga di Kalideres, Dian Meninggal karena Gangguan Pernapasan

Tak hanya itu, di tempat kejadian perkara yakni di kediaman korban, tidak ditemukan benda berbahaya hingga temuan riwayat bunuh diri.

"Di TKP tidak dijumpai benda berbahaya, tidak ada ide bunuh diri, tidak ada riwayat bunuh diri. Di sini juga tidak cukup adanya pencetus atau stressor yang mampu untuk (memicu bunuh diri bagi) seorang dengan kepribadian Renny," jelas dia.

Selain itu, Renny juga diyakini menjaga kesehatannya sebelum meninggal dunia. Pasalnya, tim Laboratorium Forensik Mabes Polri juga menemukan kandungan obat payudara. Cairan dengan kandungan serupa juga ditemukan petugas di TKP.

"Dari organ hepar pada Renny, ditemukan adanya tamoksifen yaitu obat kanker payudara. Ini di TKP kami temukan cairan bening yang ternyata terdeteksi mengandung tamoksifen," ungkap Kabid Kimia Biologi Forensik Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Pol Wahyu Marsudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com