Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Tak Ingin Gegabah, AHY: Idealnya Deklarasi Koalisi sekaligus Deklarasi Capres dan Cawapres

Kompas.com - 08/01/2023, 22:38 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa partainya tidak ingin gegabah soal penentuan koalisi atau figur calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2024.

"Jadi kami menghindari secara gegabah untuk sekedar deklarasi, kemudian bubar di tengah jalan," ujar AHY di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (8/1/2023) malam.

"Inilah yang kami namakan berproses hingga benar-benar matang, tidak dipaksakan, tidak gegabah, tapi tidak juga terlambat," imbuh dia.

Baca juga: Demokrat Diprediksi Untung Besar jika AHY Jadi Cawapres Anies, Nasdem-PKS Merugi

AHY menyebutkan, Partai Demokrat terus menjalin komunikasi intens dengan dua partai, yakni PKS dan Nasdem.

"Tapi sekali lagi waktunya, momentumnya terus kami create dan terus kami songsong," kata AHY.

Idealnya, lanjut AHY, deklarasi koalisi berbarengan dengan deklarasi capres dan cawapres yang akan diusung.

"Bukan hanya koalisi. Oke, koalisi 20 persen sudah mencukupi, tapi pada akhirnya rakyat bertanya siapa yang akan membawa perubahan dan perbaikan ini," kata AHY.

"Siapa tokohnya? Oleh karena itu, idealnya kami mendeklarasikan koalisi sekaligus deklarasi capres dan cawapres," ucap dia.

Baca juga: Pengamat: Berhasil Tidaknya Koalisi Perubahan Bergantung Cawapres, buat Demokrat AHY Harga Mati

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali menyampaikan bahwa dalam waktu dekat partainya akan mendeklarasikan koalisi bersama Demokrat dan PKS.

Kendati demikian, ia enggan menyebutkan kapan waktu pasti ketiga partai itu akan mendeklarasikan diri.

"Bisa jadi Januari, bisa jadi Februari tapi yang saya pastikan dalam waktu dekat ini sudah akan deklarasi," ujar Ahmad Ali di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu.

Seperti diketahui, Koalisi ini sebelumnya sepakat untuk mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk dicalonkan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Namun, hingga kini belum ada nama cawapres yang dipastikan mendampingi Anies.

Baca juga: Tolak Pemilu dengan Proporsional Tertutup, AHY: Menafikkan Kerja Keras Kader Partai

Demokrat sendiri ingin mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pendamping Anies.

Sementara PKS, ingin mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai pendampingnya.

Adapun Nasdem berharap agar pendamping Anies bukan dari kalangan parpol.

Sejurus dengan itu, nama mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa digadang-gadang mendampingi Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com