JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar sebuah video rekaman di lini massa Twitter yang menampilkan peristiwa seorang remaja berinisial D (17) terkapar karena dianiaya Mario Dandy Satrio (20) di bilangan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Unggahan video rekaman itu mengundang reaksi warganet. Mereka membanjiri kolom komentar untuk menyorot aksi kekerasan yang dilancarkan Mario kepada D.
Di sisi lain ada pula warganet yang mengomentari akan keberadaan satu sosok selain Mario, yang muncul menghampiri D dalam video rekaman tersebut.
Baca juga: Perketat Penjagaan Usai Mario Aniaya D, Sekuriti Kompleks Green Permata Lebih Sering Patroli
Mereka menyebut sosok yang hanya terlihat sepasang kakinya itu adalah tersangka Shane Lukas (19).
Akhirnya tak sedikit warganet yang menyimpulkan bahwa pacar Mario, yakni AG (15), yang saat itu juga berada di tempat kejadian, merupakan perekam peristiwa penganiayaan D sesungguhnya, bukan Shane.
Untuk diketahui, Shane Lukas telah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga merekam penganiayaan dan memprovokasi Mario, sebagaimana yang telah dinyatakan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Ary Syam dalam perilisan kasus pada Jumat (24/2/2023) lalu.
Baca juga: Dipanggil Bang Jago Saat Dirilis sebagai Tersangka Perekam Mario Aniaya D, Shane Lukas Tertunduk
Baca juga: Bantah Keterlibatan AG dalam Penganiayaan David, Kuasa Hukum: Saksi Sangat Menyayangi Korban…
Menanggapi asumsi warganet tersebut, Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi langsung membantahnya.
Hal itu diungkapkan Nurma kepada Kompas.com pada Senin (27/2/2023).
"Itu Pak Kapolres sudah rilis, sesuai apa yang dikatakan beliau," ujar Nurma ketika ditanya soal dugaan perekam yang sesungguhnya adalah AG.
Baca juga: Peran Mario, AG, dan Shane dalam Penganiayaan Anak Pengurus GP Ansor
Namun, Nurma menegaskan bahwa tim penyidik akan terus mendalami soal kemunculan sepasang kaki diduga laki-laki yang terekam dalam video tersebut.
Penyidik, kata Nurma, bakal memastikan apakah itu benar Shane atau ternyata orang lain.
"Dicek penyidik ya," ucap Nurma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.