Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat Banyak Penghuni di Kontrakan Markas Penjualan Ginjal, Warga: Bilangnya Mau Kerja di Malaysia

Kompas.com - 21/06/2023, 13:42 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Khaerudin (31), pengantar air galon langganan ke kontrakan yang diduga jadi penampungan penjualan ginjal jaringan internasional, mengaku mendengar penghuni kontrakan berencana pergi ke Malaysia.

Kontrakan itu terletak di Perumahan Villa Mutiara Gading, Bekasi, Jawa Barat.

"Sempat ngobrol juga, saya tanya, mereka jawab ya mau ke Malaysia kerja proyek bangunan," kata Khaerudin saat ditemui Kompas.com di TKP, Rabu (21/6/2023).

Baca juga: Penampakan Kontrakan di Bekasi yang Diduga Markas Penjualan Ginjal: Sampah dan Alat Makan Berserakan

Khaerudin pun sempat curiga, mengapa dalam satu kontrakan ada banyak sekali penghuninya. Saat mengantar galon, sesekali ia menanyakan pekerjaan para penghuni tersebut.

Namun, para penghuni tidak ada yang bercerita rinci soal pekerjaan yang mereka lakoni saat ini.

"Saya juga kalau nanya paling inti-inti saja, 'kok ramai terus, mau ke mana, apa (kerja) di PT, perkebunan.' Ternyata proyek ke Malaysia," ujar dia lagi.

Bahkan, salah satu penghuni yang sempat mengobrol dengannya sudah berangkat sekitar sebulan lalu ke Malaysia.

"Sempat ngobrol juga sama yang sudah berangkat orangnya. Belum sebulan, ada dua mobil kemarin mereka berangkat, katanya ke Malaysia," tutur Khaerudin.

Baca juga: Kontrakan di Bekasi Diduga Jadi Penampungan Penjualan Ginjal Jaringan Internasional

Meski yang berangkat cukup banyak, tetapi jumlah penghuni kontrakan pun tidak begitu berkurang.

Sebab, menurut pengamatan Khaerudin setiap kali mengantar galon ke kontrakan ini, selalu ada penghuni baru berganti-gantian.

"Habis berangkat naik mobil, terus ada lagi tuh yang datang sekitar lima orang," terang dia.

Jika dihitung kasar, ada sekitar 10 orang penghuni yang ada di kontrakan tersebut. Namun, kata Khaerudin, orangnya selalu berganti-ganti.

Hanya satu orang saja yang ia kenali sebagai penghuni kontrakan tersebut, sejak awal ia mengantarkan galon ke sana.

Baca juga: Bukan Sakit Batu Ginjal, Amanda Saksi Sidang Mario Dandy Hanya Sakit Pinggang dan Sariawan

"Tapi ada satu orang juga yang (saya) tahu yang standby di sini, satu orang yang sama dari mereka masuk sini. Cirinya masih muda, putih, keriting, namanya saya enggak tahu," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, kontrakan tersebut diduga jadi penampungan penjualan ginjal jaringan internasional.

Kontrakan tersebut digrebek polisi sekitar pukul 01.00 WIB dini hari pada Senin (19/6/2023).

Kasus dugaan penjualan organ ginjal manusia itu telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com