JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan relawan Anies Baswedan menggelar pertemuan di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (1/9/2023).
Pertemuan dilakukan untuk memupuk komitmen bersama mendukung Anies sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024, siapa pun pasangannya.
"Alhamdulillah kami tetap solid mendukung Pak Anies," ujar Inisiator Forum Komunikasi Relawan Anies, Tatak Ujiyati, usai pertemuan.
Ujiyati mengatakan, Anies memiliki kriteria tersendiri soal siapa sosok yang akan mendampinginya nanti.
Baca juga: Saat Jokowi Bantah Cawe-cawe di Balik Penjodohan Anies-Muhaimin
Oleh karena itu, batalnya duet Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bukanlah perkara yang harus dipusingkan.
Sebab, sedari awal yang didukung adalah sosok Anies sebagai capres.
"Kami percaya Pak Anies memiliki keputusan yang objektif dan rasional, sehingga apapun yang terjadi di situasi politik saat ini, relawan Anies tetap solid mendukung," ungkap Ujiyati.
"Sejak awal memang kami berdiri menjadi relawan Anies ya. Jadi kita posko dibangun untuk Anies presiden, siapa pun wakilnya, siapa pun pasangannya," lanjut dia.
Di lain sisi, pertemuan ini dilakukan untuk meresmikan Posko Nasional Relawan Anies Baswedan yang terletak di Pejaten Office Park, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Baca juga: PKB Terima Lamaran Anies, Cak Imin Batalkan Pertemuan dengan Prabowo
Peresmian itu dilakukan serentak dengan 12 posko lainnya yang tersebar di beberapa provinsi.
Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat menyatakan Anies dan Partai Nasdem mengkhianati piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang sudah disepakati.
Menurut Sekjen Partai Demokrat sekaligus Anggota Tim 8, Teuku Rifky Harsya, Anies sebelumnya sudah mengusulkan kepada para partai politik anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) supaya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipilih menjadi bakal cawapres.
Bahkan menurut Rifky, Anies sampai menulis surat kepada AHY pada 25 Agustus 2023 lalu yang isinya meminta supaya AHY mau menjadi bakal cawapresnya.
Baca juga: Soal Penurunan Baliho AHY-Anies, Demokrat: Reaksi Spontan Kader karena Dikhianati
Akan tetapi, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh disebut secara sepihak menetapkan Muhaimin sebagai bakal cawapres Anies, di Nasdem Tower pada 29 Agustus 2023.
Keputusan itu, kata Rifky, diambil Surya Paloh tanpa memberitahu Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai anggota KPP.
Menurut Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Partai Demokrat sudah mencium gelagat bakal terjadi manuver politik itu beberapa pekan lalu.
Alhasil, hal itu terungkap pada pekan ini ketika Nasdem dan PKB sepakat membentuk koalisi dengan mengusung bakal capres dan bakal cawapres Anies-Muhaimin.
Partai Demokrat pun menyatakan mencabut mandat bakal capres dari Anies Baswedan dan keluar dari Koalisi Perubahan. Namun, mereka belum mengungkap siapa yang akan didukung sebagai capres di kemudian hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.