Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mampu Bayar Persalinan lalu Ajukan Cicilan, Seorang Ibu Sempat Tertahan di Rumah Sakit

Kompas.com - 13/09/2023, 17:46 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu bernama Hanny Armita (40) sempat tertahan di rumah sakit di Bogor usai melahirkan bayinya pada Sabtu (9/9/2023) dini hari.

Hanny tertahan karena belum mampu melunasi biaya persalinan. Dia mengaku sudah mencoba mengajukan opsi mencicil biaya rumah sakit tersebut kepada pihak administrasi.

Tawaran cicilan pun diterima, tetapi Hanny tetap tidak boleh keluar sebelum biaya itu lunas.

Dari yang semula biaya persalinan keseluruhan sekitar Rp 7,5 juta, kini bertambah Rp 500.000 lagi sebagai biaya perpanjangan kamar Hanny satu malam.

"Waktu itu biaya di angka Rp 7,5 juta, itu saya saja belum termasuk bayi. Bayinya kan masih dirawat, belum tahu total biaya sampai selesai. Saya bilang kan, kalau misal saya bayar cicil, bisa? 'Bisa tapi ibu belum bisa pulang', dia bilang begitu," kata Hanny kepada Kompas.com, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Fakta Sejoli Buang Bayi di Cakung, Pelaku Melahirkan Sendiri di Kamar Kos

Artinya, Hanny diminta menambah lagi biaya menginap di rumah sakit tersebut.

"Saya kan bingung. Gimana kalau saya kasih uang (cicil) tapi saya juga enggak bisa keluar. Memang saya enggak ada uang yang banyak, tapi kalau sejuta dua juta pasti saya bisa usahain lah. Tapi percuma kalau saya kasih uang itu tapi saya tetap enggak bisa keluar," kata dia lagi.

Ia pun kalut karena tidak boleh keluar dari rumah sakit. Padahal Hanny harus mencari uang juga untuk melunasi biaya perawatan bayinya yang masih ada di inkubator.

Adapun Hanny merupakan warga asal Bengkulu dengan alamat domisili KTP di Bekasi, Jawa Barat.

Sebelum melahirkan di rumah sakit tersebut, Hanny mengatakan bahwa KTP dan kartu BPJS-nya sempat diminta oleh petugas administrasi rumah sakit.

Namun, karena BPJS Hanny tidak aktif dan ada kendala pembayaran, pihak rumah sakit tetap bersedia membantu persalinan hingga bayinya lahir.

Baca juga: Seorang Perempuan Melahirkan di Kamar Mandi Rumah Kos, Unit PPA Turun Tangan

"Setelah sampai rumah sakit ternyata BPJS saya kan belum dibayar, tapi pihak rumah sakit punya kebijaksanaan membantu dengan alasan kemanusiaan waktu itu, menolong nyawa pasien," kata Hanny.

Hanny juga menjelaskan bahwa setelah dia melahirkan, ternyata bayinya tidak menangis sehingga harus dirawat di inkubator.

"Begitu selesai melahirkan, ternyata bayi saya itu tidak nangis, jadi langsung dibawalah ke ruang NICU. Jadi saya enggak melihat bayi saya sejak saya keluar dari ruang operasi. Kondisi saya waktu itu juga drop, tekanan darah saya sampai 180, saya sempat kejang juga, terus saya enggak ketemu bayi sampai Minggu (10/9/2023)," ujar dia.

Ia pun baru bisa melihat bayinya pada Minggu siang, setelah diperbolehkan pulang oleh dokter.

Baca juga: Orangtua Tak Mampu Lunasi Tagihan Rp 34 Juta, Bayinya Ditahan Rumah Sakit 3 Bulan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

Megapolitan
Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com