JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang cabai di Pasar Jangkrik, Tursidi, mengungkapkan bahwa harga komoditi dagangannya yang naik-turun telah memengaruhi jumlah pembelian di tokonya.
Harga cabai yang terlalu mahal membuat para pelanggan enggan melakukan transaksi, kecuali untuk jenis cabai yang memang diperlukan.
"Cabai rawit meski mahal tapi ada saja yang beli itu cabai. Jualnya lebih gampang malahan pas harga naik," kata dia di Pasar Jangkrik, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (18/10/2023).
Saat ini, cabai rawit di toko Tursidi seharga Rp 60.000 per kilogram sejak mengalami kenaikan pada September 2023.
Padahal, harga cabai rawit saat ini hampir mendekati harga ketika momen Lebaran, yaitu kisaran Rp 100.000-Rp 140.000 per kilogram.
Sementara itu, harga cabai merah adalah Rp 50.000 per kilogram dan cabai hijau Rp 35.000 per kilogram.
Sebelum September, harga cabai rawit adalah Rp 40.000 per kilogram, cabai merah Rp 50.000 per kilogram, danan cabai hijau Rp 20.000 per kilogram.
Tursidi memang pernah ditegur oleh sejumlah pelanggan karena harga cabai rawit mahal. Namun, mereka tetap membelinya.
Baca juga: Harga Cabai di Pasar Jangkrik Meningkat, Paling Tinggi Cabai Rawit
"Cabai rawit per harinya bisa habis 20-30 kilogram. Lebih murah harganya malahan lebih susah ngejualnya. Per hari pas harga murah justru cuma kejual 10-15 kilogram," ungkap dia.
"Cabai merah standar, habisnya sekitar 20-30 kilogram per hari pas harga mahal dan 35 kilogram per hari pas murah. Cabai hijau mau murah atau mahal harganya, tetap kejual 5-10 kilogram per hari. Cabai hijau kurang banyak peminat," kata Tursidi.
Menurut Tursidi, ada kemungkinan para pelanggan menganggap bahwa harga cabai rawit yang mahal sesuai dengan kualitas yang diberikan.
Baca juga: Tak Hanya Cabai Rawit Merah, Harga Bawang Putih dan Merah Juga Makin Mahal pada Awal Ramadhan
Oleh karena itu, mereka tetap membelinha meski harus merogoh kocek yang lebih dalam, selain karena memerlukan cabai rawit untuk memasak sehari-hari.
Tursidi mengatakan bahwa kenaikan harga cabai merupakan hal yang lumrah terjadi setiap tahun.
Kendati demikian, ia tidak pernah mengetahui penyebabnya apa. Penjual tempatnya membeli cabai di Pasar Induk Kramatjati pun tidak tahu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.