JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Tebet bakal menempatkan sebagian personelnya untuk berjaga di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.
Kapolsek Tebet Kompol Jamalinus Nababan menjelaskan, penambahan personel dilakukan untuk mencegah terulangnya insiden tawuran seperti yang terjadi semalam, Kamis (19/10/2023).
"Mulai Jumat malam kami memprioritaskan penjagaan di wilayah Manggarai dengan bantuan personel dari Polres Metro Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya," kata dia kepada wartawan di lokasi bentrokan, Jumat (20/10/2023) dini hari.
Jamalinus menyatakan, sepertiga anggota Polsek Tebet bakal dikerahkan di sekitar lokasi.
Baca juga: Tawuran Antarkelompok Pecah di Manggarai, Warga: Bawa Sajam dan Lempar Beling
Hal itu akan dilakukan setiap hari sampai akhir pekan nanti.
"Kalau Patroli di seluruh wilayah (Tebet) tetap berjalan. Hanya saja, menjelang malam hari, sebagian kekuatan kami fokuskan di sini (Manggarai), sisanya keliling. Kemungkinan sampai malam minggu akan terus seperti ini," tutur dia.
Selain mempertebal penjagaan, anggota Polsek Tebet akan mencari dan mengidentifikasi pelaku tawuran semalam.
Terutama para provokator atau pentolan yang menyebabkan bentrokan antarkelompok pecah.
"Kami sudah mengidentifikasi beberapa orang yang jadi pentolan. Untuk siapa-siapanya, nanti kami kabarkan kembali," tutur dia.
Baca juga: Tawuran Terjadi Lagi di Manggarai, Warga: Pertama dalam Setahun Terakhir
Sebagai informasi, tawuran antarkelompok terjadi di underpass Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis malam.
Bentrokan diduga dipicu karena ada sekelompok massa yang tak boleh masuk ke dalam acara bazar.
"Kebetulan di RW 12 Kelurahan Manggarai karang tarunanya sedang menggelar bazar. Kami menduga ini penyebabnya. Artinya mungkin mereka ingin masuk tetapi tak boleh atau gimana saya belum tahu," ungkap Jamalinus.
Kata Jamalinus, mulanya memang ada pergerakan massa dari arah Pasar Rumput yang bergerak menuju underpass Manggarai sebelum tawuran pecah.
Baca juga: Polisi: Ada 4 Kelompok Massa Diduga Terlibat Tawuran di Manggarai Semalam
Salah satu petugas kepolisian yang berjaga di lokasi kemudian meminta massa untuk membubarkan diri, tetapi mereka tak mengindahkan perkataan tersebut.
Mereka terus berjalan hingga mulut underpass yang ada di Jalan Sultan Agung dan bentrokan akhirnya tak terhindarkan.