Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dapat Keluhan Pencurian, DPRD Minta Pemprov DKI Pasang CCTV di Semua RW

Kompas.com - 28/12/2023, 15:46 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi memasang kamera pengawas atau CCTV di semua lingkungan rukun warga (RW).

Pasalnya, anggota DPRD DKI Jakarta kerap mendapatkan aduan dari warga soal terjadinya aksi pencurian dalam beberapa waktu terakhir.

“Warga saya banyak cerita motor hilang, jadi kayak sindikat,” ujar Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Habib Muhamad bin Salim Alatas dalam keterangan resmi DPRD DKI Jakarta, Kamis (28/12/2023).

Baca juga: DPRD DKI: Pak Heru Budi Bilang, Tarif Sewa Rusunawa Baru Diberlakukan Lagi Maret 2024

Muhamad tidak menjelaskan secara terperinci kapan dan di mana peristiwa pencurian yang dialami warganya itu terjadi.

Dia hanya meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menindaklanjuti keluhan ini dengan memasang CCTV.

“Nah minta tolong kepada Diskominfotik, Dinas Perhubungan, ataupun Kelurahan yang penting terpasang CCTV,” kata Muhamad.

Berdasarkan data yang dimiliki Muhamad, ada 2.744 RW di Jakarta yang perlu dipasang CCTV. Sebab, di lingkungan warga tersebut kerap terjadi gangguan keamanan dan ketertiban.

“Banyak gangguan keamanan dan ketertiban yang diadukan ke sejumlah Anggota DPRD DKI Jakarta,” ucap Muhamad.

Baca juga: KPU DKI Targetkan Distribusi Surat Suara DPR dan DPRD Rampung 25 Desember

Keluhan yang sama juga disampaikan anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Basri Baco. Ketua Fraksi Golkar ini mengaku kehilangan sebagian pagar pembatas kali, yang baru selesai diperbaiki oleh jajarannya.

“Saya baru rapihin pagar Kali, dua hari kemudian sudah hilang sebelah dan RT RW bingung siapa yang merusak, karena CCTV-nya tidak ada,” kata Baco.

Atas dasar itu, Baco mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengadakan sedikitnya 700 unit CCTV dari APBD 2024.

Dari jumlah tersebut, Baco meminta agar sebagian di antaranya dipasang di kawasan Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat.

“Setidaknya ada 10 RW rawan dan padat penduduk di kawasan Menteng, Jakarta Pusat,” kata Baco.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com