Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Berbeda Warga di Cilincing, Awalnya Bilang Dimintai KTP dan KK Usai Dikunjungi Prabowo, Kemudian Membantah

Kompas.com - 04/01/2024, 10:26 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Yuli Handayani (38), warga Cilincing, Jakarta Utara memberi pengakuan berbeda soal anggota Babinsa meminta kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) miliknya usai calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto blusukan ke area tempat tinggalnya, Sabtu (30/12/2023).

Awalnya Yuli membenarkan bahwa dirinya dimintai KTP dan KK, tapi beberapa hari berselang Yuli membantah.

Sempat mengaku dimintai KTP dan KK

Pengakuan Yuli soal dirinya dimintai KTP dan KK menjadi viral setelah video rekamannya diunggah ke media sosial, salah satunya oleh akun Instagram @adian__napitupulu.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Adian Y. Napitupulu (@adian__napitupulu)

Dalam video, Yuli yang saat itu mengenakan baju kuning menceritakan proses kedatangan Prabowo ke rumahnya.

Baca juga: Klarifikasi Warga Cilincing yang Mengaku Ada Babinsa Kumpulkan KTP Usai Kedatangan Prabowo

"Awalnya kamera dulu, kamera itu yang dua orang tuh sampai ke rumah saya. Ada apa sih om? Enggak buat syuting katanya. Syuting apa? Syuting aja," kata Yuli seperti terekam di video.

"Enggak lama ajudannya datang, sini. Bu Nining bentar lagi datang ya, enggak lama Pak Prabowo datang," sambungnya.

Kemudian, Yuli juga menceritakan bahwa Prabowo sempat membagikan uang Rp 100 ribu kepada anak-anak warga setempat.

Namun, percakapan antara Yuli dengan perekam video tidak diunggah secara keseluruhan alias dipotong-potong.

Ada momen di mana Yuli menyebut ada anggota Babinsa yang meminta KTP dan KK miliknya, tetapi tak dijelaskan untuk apa.

"Anak-anak kecil, Rp 100 ribu, pada ngeroyok semua. Yang bagiin ajudannya, pak apa namanya tuh, Pak Teddy," ucapnya.

"Diambil KTP sama KK. Babinsa yang ambil, orang Abri kayak pakaian loreng-loreng. (KTP) saya diambil, mama saya diambil. Enggak tahu buat apa, 'entar ada ya bu' katanya gitu, kata dianya ngomong. Ngomong ke suami saya juga," ungkap Yuli dalam rekaman video.

Baca juga: Prabowo Kaget Rizal Ramli Meninggal, Terakhir Bertemu di Acara Ultah Luhut

 

Kemudian, orang yang merekam video bertanya kepada Yuli soal janji apa yang disampaikan terkait permintaan KTP dan KK miliknya.

"Dijanjiin itu yang Babinsa itu minta KTP sama KK?," tanya si perekam video.

"Iya, enggak tahu dijanjiin apa. Kata dia 'entar ya bu ada sesuatu'. Enggak tahu sesuatu apa," jawab Yuli.

Bantah dimintai KTP dan KK

Setelah video rekamannya tersebar dan viral, Yuli justru memberikan pengakuan berbeda saat ditanya oleh wartawan. Ia membantah dimintai KTP dan KK oleh anggota Babinsa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com