Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Bentrokan Kelompok Preman Pasar Baru, Polisi Sebut Saksi Berusaha Menutupi Sesuatu

Kompas.com - 04/01/2024, 10:59 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi menyebut para saksi dalam kasus bentrokan dua kelompok preman yang menewaskan satu orang di Pasar Baru, Kota Bekasi, berusaha menutupi saat dimintai keterangan.

"Saksi-saksi di sini termasuk para pelaku ini mereka masih menutupi. Kendalanya itu, masih tertutup," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus di Mapolres Metro Bekasi Kota, dikutip Kamis (4/1/2024).

Meski begitu, polisi terus berusaha menggali informasi untuk mengungkap kasus bentrokan antar dua kelompok preman pasar tersebut.

Baca juga: Pagi Mencekam di Pasar Baru Bekasi, Dua Kelompok Preman Bentrok hingga Telan Korban Jiwa

"Kami mencoba untuk menggali keterangan saksi-saksi. Jadi mereka ini ada kelompok-kelompok (preman) di Pasar Baru Juanda," ujar dia.

Firdaus menuturkan, di pasar itu terdapat beberapa kelompok yang kerap melakukan aksi premanisme dengan memalak sejumlah pedagang.

"Di tempat itu ada beberapa kelompok yang memang kelompok-kelompok ini melakukan aksi premanisme dengan meminta uang kepada para pedagang," tuturnya.

Peristiwa bentrokan itu pun terjadi karena kelompok preman berebut untuk "menguasai" lahan atau lapak di pasar.

"Pada saat itu, terjadi perkelahian yang penyidik duga itu adalah mereka berebutan lahan atau lapak," ungkap Firdaus.

Baca juga: Dua Kelompok Preman yang Bentrok di Pasar Baru Bekasi Diduga Sering Palak Pedagang

Firdaus memastikan, dua kelompok yang terseret kasus tersebut bukanlah anggota organisasi masyarakat (ormas).

"Bukan (ormas), memang kalau bisa dibilang preman setempat," ucapnya.

Sejauh penyelidikan, polisi telah menetapkan empat orang tersangka, satu di antaranya merupakan korban luka.

Diketahui, peristiwa bentrokan itu pun bermula dari kelompok korban yang bersitegang dengan pedagang pada Rabu (27/12/2023) sekitar pukul 05.30 WIB.

Pada saat itu kelompok pelaku datang dengan tujuan untuk melerai. Namun, dua kelompok itu justru baku hantam.

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pelaku Bentrokan di Pasar Baru Bekasi

"Kedua kelompok baik korban dan juga pelaku ini baku hantam lah," tutur Firdaus.

Kemudian, dua orang dari kelompok pelaku itu melakukan pengeroyokan terhadap kelompok korban.

"Datang teman-teman korban untuk membantu. Di sana kedua kelompok berantem sehingga ada yang tertusuk dari kelompok korban," kata Firdaus.

Akibatnya, satu orang tewas karena luka tusukan pada bagian leher sebelah kiri dan satu mengalami luka berat.

"Satu orang meninggal dan luka berat ada satu orang. Luka berat pada bagian kepala," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com