Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Jangan Abai Lagi soal Banyaknya Kasus Lansia Sendirian di Akhir Hayat!

Kompas.com - 17/01/2024, 06:11 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kematian lansia yang tewas dalam keadaan sunyi menjadi pengingat bahwa kasus ini tidak boleh dipandang sebelah mata.

Kasus kematian lansia yang akhir hayatnya tidak ada orang terkasih di samping mereka ini seyogianya menjadi perhatian khusus untuk pemerintah dan para calon presiden (capres).

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com sepanjang 2023, terdapat empat kasus kematian para sebatang kara yang terekspos ke publik dan semuanya lansia.

Sementara, di awal 2024 ini, sudah ada dua kasus serupa. Mereka tewas dalam keadaan membusuk dan jasadnya baru ditemukan beberapa hari kemudian.

Baca juga: Nestapa Lansia di Depok yang Meninggal dalam Kesunyian di Rumah Penuh Sampah

Penyebab

Berdasarkan sudut pandang sosiologis, lansia merupakan kelompok masyarakat yang sudah tidak lagi produktif dan terpinggirkan secara sosial dan ekonomi di lingkungan.

Sebab, mereka di usia senjanya ini sudah tidak bisa bekerja dan tidak mempunyai kesempatan atau ruang untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Entah sesama lansia atau yang lainnya.

“Kalau pun ada, itu terbatas, ruang-ruang perjumpaan interaksi mereka terbatas,” kata Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rakhmat Hidayat saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/1/2024).

Selain faktor tersebut, pemerintah hingga saat ini belum mempunyai peran atau hadir untuk terlibat dalam penanganan kelompok lansia.

Alasannya, pemerintah tidak menerapkan political will atau konsistensi untuk menempatkan, memberdayakan, mengangkat sosial dan ekonomi para lansia di Indonesia.

“Jadi, selama ini, negara tidak mengurusi soal itu. Misalnya, hanya, ya fakir miskin dan anak-anak telantar yang dipelihara sama negara. Tapi, lansia enggak,” ucap Rakhmat.

“Itu yang menyebabkan kasus-kasus (lansia meninggal sendirian di akhir hayat) yang muncul di beberapa lokasi,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Rakhmat menganggap para lansia yang tewas dalam sunyi ini merupakan korban dari struktur sosial, politik, dan ekonomi. Mereka harus dipikirkan oleh negara.

Kasus-kasus kematian lansia juga diakibatkan karena masyarakat sekitar tidak peduli dengan keberadaannya. Tidak sedikit orang terkesan acuh dan menganggap merupakan “urusan masing-masing”.

“Ini bisa menjadi problem yang terus terjadi dikemudian hari. Kematian akan semakin meningkat dari kalangan lansia. Karena, negara tidak terlibat, masyarakat juga tidak peduli. Dalam jangka waktu ke depan, ini akan menjadi masalah tersendiri ke kemudian hari,” ujar Rakhmat.

Baca juga: Kematian Sunyi Para Sebatang Kara Masih Terjadi, Alarm Bahaya Kehidupan Sosial Kita

Apa yang harus dilakukan negara?

Secara struktural pemerintahan, negara mempunyai Kementerian Sosial dan sejumlah Dinas Sosial yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi 'Debt Collector' lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi "Debt Collector" lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Megapolitan
Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah

Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Terdapat Benturan pada Jidat

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Terdapat Benturan pada Jidat

Megapolitan
Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Megapolitan
Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Megapolitan
KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Megapolitan
Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com