Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal di Lapak, Lansia yang Tewas Tertimpa Tembok SPBU Tebet Hanya Mampu Mengontrak Saat Lebaran

Kompas.com - 22/01/2024, 19:32 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang satpam bernama Datim (67) menyebut, sepasang lansia, yakni S (80) dan T (74), yang tewas tertimpa tembok SPBU kesulitan menyewa kontrakan.

S dan T pun tinggal di lapak gado-gado yang ada di balik tembok itu.

“Ya ceritanya begitu. Kalau Lebaran saja itu ngontrak, sebulan. Kan dapat duit kalau puasa, kan ramai. Nah, ngontrak sebulan. Nanti balik lagi,” kata Datim saat ditemui Kompas.com di Jalan Prof DR Soepomo, Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024).

Sepengetahuan Datim, S dan T sudah bertahun-tahun berjualan di gado-gado di balik tembok tersebut.

Baca juga: Keseharian Korban Tembok SPBU Tebet, Tidur di Lapak Jualan karena Tak Mampu Ngontrak

Datim sendiri bekerja sebagai satpam sejak 2014. Tetapi, ia berkerja di wilayah tersebut sejak 1977.

“(Sebelum saya bekerja di sini, mereka) sudah ada. Dulu mah datangnya di rumah, selagi rumahnya belum dijual,” ucap Datim

Datim menyebut S dan T menyewa sebuah kontrakan yang letaknya tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) setelah menjual rumah.

“Setelah dijual, dia ngontrak, cuma beberapa tahun, dua tahun, enggak bisa ngontrak, di situ. Dulu dia numpang di situ. Di depannya kan ada ATM,” imbuh Datim.

Baca juga: Tembok SPBU di Tebet Roboh, Sudah 6 Tahun Miring dan Retak

Di tempat ATM tersebut, S dan T tidur siang-malam di sana dengan tempat alakadarnya.

“Tinggal di situ (ATM), tapi dagangnya di situ (balik tembok). Sama, pakai terpal juga (di ATM),” ucap dia.

Hanya saja, karena tempat tersebut digunakan untuk keperluan tempat Datim bekerja, pasangan lansia akhirnya berpindah.

“Kalau aslinya tidur di situ (di balik tembok), ya baru tiga tahun,” kata Datim.

Diberitakan sebelumnya, nasib nahas menimpa tiga anggota keluarga di Jalan Tebet Barat Dalam Dua, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) siang.

Baca juga: Pertamina Beri Santunan ke Keluarga Korban Tewas Tertimpa Tembok SPBU di Tebet

Kepala keluarga, S (80), istri S yakni T (74), dan anak perempuan mereka, D (35), tewas di tempat saat sedang berkumpul bersama.

Tembok sebuah SPBU roboh dan menimpa lapak milik S dan T, yang posisinya menempel dengan tembok itu. Sehari-hari, lapak itu juga dijadikan sebagai warung makan.

"Tiga orang, satu keluarga meninggal dunia di tempat," ujar Yoki selaku Komandan Regu Rescue Sudin Damkar Jakarta Selatan sektor Tebet di lokasi, Minggu.

Dalam peristiwa itu, terdapat satu korban yang selamat. Ia adalah MF (9) yang merupakan cucu S dan T, serta anak D.

Yoki mengatakan, MF mengalami luka-luka pada bagian wajah dan tangan saat ditemukan.

Luka-luka yang dialami tidak cukup parah dan kondisi kesehatannya stabil karena MF dilindungi oleh D.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com