TANGERANG, KOMPAS.com - Sebuah utas media sosial X menceritakan adanya dugaan perundungan di Binus School Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Dalam utas yang disebarkan oleh pemilik akun @BosPurwa mengatakan adanya seorang anak yang dipukuli belasan seniornya hingga masuk rumah sakit.
Cuitan tersebut diunggah pada Minggu (18/2/2024) oleh akun @BosPurwa. Hingga Senin siang, unggahan telah disaksikan setidaknya 2,6 juta kali.
Baca juga: Siswi SMA di Tangsel Korban Perundungan Alumni Dapat Trauma Healing
Informasi perundungan itu dibenarkan oleh Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Tangerang Selatan Inspektur Satu (Iptu) Wendi
"Iya benar sedang lidik. LP (laporan) sudah masuk ke Unit PPA (Unit Pelayanan Perempuan dan Anak) Polres Tangsel," ucap Wendi, Senin (19/2/2024).
Menurut Wendi, kepolisian telah menyelidiki peristiwa itu dan mengecek tempat kejadian perkara (TKP). Kasus tersebut, kata dia, masih dalam proses penyelidikan.
"Masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik," ucap Wendi singkat.
Izin pak Kapolri @ListyoSigitP
— King Purwa (@BosPurwa) February 19, 2024
Cc @DivHumas_Polri @_poldabanten
Mohon dilakukan "pendalaman" https://t.co/M6uMk35bh9 pic.twitter.com/tUX0IpeCdw
Berdasarkan informasi dari utas tersebut, perundungan ini terjadi pada 2 Februari 2024. Diduga ada 40 orang yang terlibat. Mereka mendapat sanksi berupa skorsing hingga dikeluarkan atau drop out.
Baca juga: Siswi SMP di Magetan Bolos Sekolah Enam Bulan karena Depresi Jadi Korban Perundungan
Saat ditanya berapa jumlah pelaku perundungan di sekolah tersebut maupun siswa yang menjadi korban, Wendi belum memberikan tanggapan.
Polisi hanya mengungkapkan bahwa terdapat satu korban yang kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Sementara baru satu korban,” ucap Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alvino Cahyadi.
Menurut dia, penyidik telah mendatangi rumah sakit untuk minta keterangan klarifikasi korban serta cek TKP. Adapun proses hukumnya, kata dia, sedang berjalan.
Berdasarkan utas akun akun @BosPurwa, perundungan ini diduga terjadi tak lepas dari subkultur yang terbentuk di sekolah dalam bentuk geng remaja di sana.
Baca juga: FSGI: 30 Kasus Perundungan Terjadi di Sekolah Sepanjang Tahun 2023
Subkultur ini terbentuk di sebuah toko kecil di belakang sekolah yang dijadikan tempat berkumpul anak-anak yang merupakan bagian dari kelompok bernama "Geng Tai" itu.
Diduga, anak-anak yang berkumpul di area itu selalu melakukan perbuatan menyimpang seperti merokok, kekerasan, dan lainnya. Kegiatan ini dikendalikan senior.
Adapun geng ini disebut sudah diteruskan oleh sembilan generasi. Ada aturan yang harus dipatuhi untuk menjadi anggota resmi geng tersebut.
Pada saat kejadian, korban disebut mengalami kekerasan, misalnya dicekik dan dipukul. Kekerasan itu juga kemudian direkam oleh para pelaku.
Mengutip dari Kompas.id, pihak Binus School Serpong menyebut bahwa mereka masih menginvestigasi kasus ini.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.