JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pemudik bernama Daday (25) dan Warda (24) tidak mengikuti program mudik gratis karena informasi yang belum jelas.
Padahal, keduanya sempat berharap ikut untuk memangkas biaya perjalanan.
“Sebenarnya, kemarin juga sempat cari (mudik gratis), cuma belum clear gitu informasi untuk mudik gratis,” kata Warda saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (1/4/2024).
Baca juga: Dishub DKI Kembali Buka Pendaftaran Mudik Gratis, tapi Tanpa Truk Pengangkut Motor Pemudik
“Daripada menunggu informasi yang belum jelas, ya sudah, yang jelas saja dulu,” timpal Daday.
Daday dan Warda khawattir kehabisan tiket untuk pulang kampung jika menunggu kejelasan soal mudik gratis.
Apalagi saat keduanya mengetahui tiket kereta api jarak jauh sudah ludes terjual.
“Kemarin kita sempat cari kereta, cuma sudah sold out semua. Di hari sekarang ini, sudah enggak ada. Jadi, alternatif lainnya, bus,” kata Warda.
Sebelumnya, dua pedagang mainan anak-anak, Rustaman (58) dan Kanapi (52), juga mengungkapkan alasan tidak ikut mudik gratis.
Bagi Rustaman yang setiap tahunnya mudik lebih awal, pemberangkatan mudik gratis selalu mepet dengan Hari Raya Idul Fitri. Padahal, dia hendak mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan.
Baca juga: Jasa Raharja Fasilitasi Disabilitas Mudik Gratis dengan Bus dan Kereta Api
“Enakan naik bus yang bayar. Kalau mudik gratis, harus tunggu berapa hari. Takut macet juga kan kalau mepet Lebaran,” ujar Rustaman saat ditemui Kompas.com di rumah kontrakannya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2024).
Dengan begitu, Rustaman lebih memilih mudik dengan uangnya sendiri.
Selain itu, ada beberapa alasan lain yang menjadi pertimbangan dua perantau di Ibu Kota asal Brebes, Jawa Tengah itu.
Rustaman sempat mencari tahu mengenai mudik gratis ke pedagang lain yang juga perantau di Ibu Kota.
“Harus daftar dulu. Apalagi kan sekarang, online. Saya ngobrol sama pedagang balon, 'kamu pulangnya biasanya cari mudik gratis?', 'ah enggak. Saya pernah daftar, tapi ribet banget. Sekarang katanya harus online, entar berangkatnya di Monas, jauh',” kata Rustaman.
“Alasannya, kalau gratis kan ribet, naiknya juga jauh, bukan di dekat sini kan (Pasar Minggu),” timpal Kanapi.
Selain alasan tersebut, Kanapi juga tidak mengerti bagaimana cara mendaftar mudik gratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.